Pelabuhan Semut Ternate, Terapkan Pemkaian Life Jacket Sebelum Brangkat

Maluku Utara116 Dilihat
pembgin Life Jacket Pada saat penumpang hendak naik ke Speedboad

Ternate, medianasional.id – Pelabuhan semut Mangga Dua Ternate, mulai melakukan pembinaan pelayanan di setiap penumpang yang diwajibkan menggunakan life jacket, selasa (9/10/2018), sebelum naik ke speedboad.

Penerapan ini berlaku mulai kemarin, setelah dilakukan penandatanganan kesepaatan bersama Gubernur Gani kasuba, Kepala KSOP Taher Latupa, kapolda Malut Brigjen (Pol) M. Naufal Yahya, dan Danlanal Ternate Kolonel Laut (P) Whisnu Kusardinto, yang berlangsung di Terminal Pelabuhan Semut Mangga dua Ternate.

Kesepaatan yang ditandatangani merupakan 10 poin dari hasil rekomendasi pada seminar tanggal 6 oktober lalu yang diprakarsai oleh komunitas pers Sofifi (Kompres) Malut.

Pada saat Ketua kompres Malut Rusdi Abdurrahman, membacakan laporan berdarsarkan Sepuluh poin kesepakatan adalah, yang pertama, Setiap keberangkatan Speedboat dari pelabuhan Ternate Menuju Sofifi, Jailolo, Rum Tidore dan pelabuhan Gita, wajib menggunakan life Jacket. Penggunaan life jacket dilakukan saat di atas pelabuhan atau sebelum penumpang naik ke atas speedboat, begitu juga jalur sebaliknya.

Selanjutnya yang ke dua Setiap Speedboat wajib menyediaan alat keselamatan berupa life Jacket, senter, lifebuoy, orari dan GPS. Dan yang ke Tiga KSOP dan Dishub Provinsi setiap hari memeriksa kelayakan mesin dan alat kelengkapan keselamatan, sebelum speedboat diberikan izin berlayar.

Ke empat, Setiap pelabuhan wajib memberlakukan sistim tiket penumpang, yang didalamnya sudah termasuk asuransi keselamatan dari jasaraharja senilai Rp2.000. Dan yang ke lima KSOP dan Dishub Provinsi menempatkan petugas lapangan untuk melakukan pengawasan secara intensif di setiap pelabuhan speedboat serta Pengawasan juga dapat dibantu pihak kepolisian dan Lanal.

Selanjutnya yang ke enam Pihak Kepolisian, KSOP dan Dishub setiap saat melakukan swiping, guna mencegah anak dibawa umur yang menjadi oprator speedboat.
Ke tujuh KSOP dan Dishub Provinsi segera melakukan koordinasi dengan KSOP dan Dishub kabupaten kota, guna menerapkan protap keselamatan sebagaimana yang diberlakukan di Ternate. Koordinasi keselamatan penyebrangan dilakukan setiap saat.

Sementara yang ke delapan Pemberlakuan tarif penyebrangan speedboat disesuaikan dengan SK Gubernur, tanpa harus mengurangi sit penumpang pada speedboat. Yang ke sembilan KSOP dan Dishun Provinsi, berordinasi dengan Dishub Kabupaten kota untuk tidak mengeluarkan surat persetujuan berlayar dan yang ke sepuluh Pelabuhan semut Manggadua Ternate, dijadikan sebagai pilotprojeck penerapan keselamatan penyebrangan yang dimulai pada senin 8 oktober 2018.

Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba dalam sambutannya mengemukakan, keselmatan transportasi laut harusnya menjadi perhatian bersama/karena keselamatan merupakan faktor utama yang harus di perhatikan salah satunya alat keselamatan yakni pelampung atau life jacket.
Lanjutnya, Malut yang sebagian besar dikelilingi oleh lautan memiliki tingkat kecelakaan laut yang masih sangat tinggi, yang factor utama permasalahan dari kelalaian tersebut adalah ketersediaan kelengkapan keselatan salah satunya life jacket.“Saya sangat apresiasi kegiatan yang di gagas adik-adik yang liputan di sofifi, karena ini adalah kegiatan untuk bisa mencegah terjadinya korban di laut,” ungkap Gubernur.

Selain itu, Kapolda Malut Brigjen (Pol) M. Naufal Yahya mengemukakan, kegiatan yang digagas komPRess adalah kegiatan mulia yang harus di apresiasi karena transportasi dibagi menjadi tiga bagian yakni transportasi udara, laut dan darat dan dibalik transportasi keselamatan pasti ada kecelakaan yang harus di antisipasi bersama.

Kapolda Malut menegaskan, kegiatan yang positif ini tidak terhenti disini melaikan menjadi kegiatan yang berlangsung secara berkesinambungan sehingga masyarakat yang belum terbiasa akan terbiasa dengan sendirinya selain itu langkah ini juga menjadi satu pemicu untuk mengingatkan pemerintah untuk lebih peduli tentang keselamatan transportasi laut ini.“Ini bukan masalah tau berenag ataupun tidak, yang pasti semua orang kalau mengalami kecelakaan di laut akan panik dan ini bisa menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,”tuturnya

Sementara kepala KSOP Kelas II Ternate Taher latupa pada kesempatan itu, menegaskan kepada pihak Asosiasi Speedboat agar dapat menerapkan hasil kesepakatan yang telah ditandatangani tersebut. Sebab jalan tidak-nya penerapan kesepakatan ini sangat tergantung kesadaran para oprator spedboat.”sehingga ketika terjadi kecelakaan, jangan hanya KSOP yang disalahkan, kita berharap dengan kesepakatan ini menjadi awal perbaikan pelayanan di peabuhan ini,”terangnya.

Kegiatan tersebut di anjutkan dengan penyerahan 180 seat bantuan life jacket dari Dirpolair polda Malut dan 50 seat dari kompress Malut, yang diserahkan langsung Gubernur dan Kapolda kepada pihak Asosiasi Speedboat Sekaigus dilakukan penerapan dilapangan.

Reporter : Safrin
Editor      : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.