Pasar Darurat Weleri Siap Ditempati, Pedagang Keluhkan Tempat Belum Layak

Kendal225 Dilihat

pedagang pasar weleri, sedang membangun lapak tempat dagangan

KENDAL- medianasional.id- Pasar Darurat pengganti pasar Weleri yang pernah ambruk dua kali bertempat di Terminal Bahurekso Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, sekarang siap ditempati.

ADVERTISEMENT

Meski sudah siap ditempati pedagang, pasar darurat yang memakan anggaran APBD Kendal Tahun 2021 sebesar Rp 3,6 miliar, kondisinya masih sangat memprihatinkan. Pasalnya banyak pedagang yang mengeluh karena dianggap belum layak untuk ditempati.

Seperti yang dikeluhkan oleh Farida dan Ninik pedagang pakaian, karena tidak ada pilihan, mau tidak mau tetap harus pindah.

“Masih ada rasa khawatir, kalau lapak ditempati hati was was nanti ambruk lagi,” kata Ninik, Selasa (28/12/2021).

Ninik menambahkan, dia mengakui kalau lokasi memang gratis, namun untuk lapak harus membangun sendiri.

“Memang kalau lapak gratis, tapi untuk membangun lapak bayar sendiri. Nguruknya saja sampai Rp. 1 juta, belum yang lainnya bisa mencapai Rp 10 juta lebih,” ucapnya.

Masih dengan pedagang pakaian lainnya, Farida yang didampingi temannya sesama pedagang baju juga mengeluhkan, karena tempatnya masih dianggap belum layak.

“Tempatnya buruk. Becek. Saya harus membangun lagi dengan biaya sendiri, diperkirakan mencapai jutaan lebih. Ya kalau punya uang, kalau ngak ada bagaimana,” keluhnya.

kepala Disdag Kendal, Fery Rad Bonay

Kepala Dinas Perdagangan Kendal, Fery Rad Bonay saat di konfirmasi mengatakan, yang namanya pasar darurat, kondisinya memang tidak seperti pasar yang permanen.

“Dimana saja berada, semua pasar darurat kondisinya ya seperti itu,” ujar Fery saat dikonfirmasi di lokasi pasar darurat Selasa, (28/12).

Fery mencontohkan, pasar darurat Kaliwungu kondisinya lebih jelek. Kalau di Weleri ini sudah lebih bagus karena sudah di pasang listrik juga drainase.

Menurut Fery, kalau ada tambahan pembangunan atau iuran kebersihan mereka iuran sendiri yang dikumpulkan dan dikoordinir oleh Ketua Paguyuban.

“Dan kami tidak minta sepeserpun, karena memang gratis,” tukas Fery.(AERO)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.