Lombok Tengah, medianasional.id – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTB, Hj.Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah sebut industri pencuci sarang walet bernilai tambah produk yang diekspor.
“Harga tinggi sudah diproses dan terbuang diolah jadi produk baru,” ucapnya di acara Galeri Olahan dan Industri Pencuci Sarang Walet Desa Kateng, Lombok Tengah, Jumat (18/06).
PT Ammar Sasambo dan Ading International NTB ekspor empat ton sarang burung walet ke Korea Selatan dan Timur Tengah April lalu.
“Dilakukan pencucian dan pemisahan kualitas, harga perkilo naik dari Rp 10 juta jadi Rp 33 juta,” Tuturnya
Ini dapat sertifikat izin ekspor di NTB dan mesin pencuci dari Surabaya, diatur suhu agar proses cucian berkualitas.
“Sekarang terdaftar 157 orang,” tuturnya.
Dari 13 apartemen hasilkan 100 kg sarang walet dari panen per tiga bulan. Bahkan 2020 ekspor 17 ton ke Cina.
Perwakilan Bank Indonesia NTB, Iwan Kurniawan, dari business matching Cina Taipei dan Tiongkok besar, dari biaya melatih, pemasaran dan jalur ekspor bersama stakeholder lain,” tutupnya. (Aziz)
