Negara Dinilai “ABAI” Terhadap Pahlawan Demokrasi

Aceh81 Dilihat
Abdulah (45) Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) Gampong Blang Iboeh Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya terbaring di Rumah Sakit usai menjalankan tugas pengawasan hitung di TPS.

Aceh, medianasional.id –  Jumlah Penyelenggara Pemilu di Indonesia yang meninggal dunia semakin hari semakin bertambah. Saat ini jumlah petugas di jajaran KPU yang meninggal dunia sebanyak 272 orang dan yang sakit 1.878 orang ditambah lagi di jajaran Bawaslu jumlah pengawas yang meninggal dunia berjumlah 55 orang dan yang sakit 959 orang ditambah lagi dari Kepolisian yang meninggal dunia sebanyak 18 orang. Dihimpun dari berbagai sumber, Minggu (28/4/2019).

Sepertinya Negara bersikap abai terhadap Penyelenggara Pemilu di tingkat bawah, baik itu penyelenggara pemilu di tingkat Kecamatan maupun ditingkat Kelurahan seperti Panwascam, PPK, PPS, KPPS, PPG dan PTPS yang ikut serta dalam Penyelenggaraan Pemilu 2019.

Selain tidak diberikan fasilitas kesehatan dan asuransi kecelekaan serta kematian, mereka juga tidak diberikan jaminan perlindungan dari berbagai potensi ancaman dan teror.

Hal ini terlihat dari ketidaksiapan KPU dan Bawaslu dalam memberikan pelayanan dan perlindungan asuransi kepada jajaran dibawahnya, setelah mereka sakit dan meninggal dunia mereka hanya mendapatkan penghargaan sebatas julukan “Pahlawan Demokrasi”.

Pemilu 2019 menjadi pembelajaran buat kita semua, terutama sekali bagi mereka yang membuat regulasi pemilu serentak. Pelaksanaan pemilu serentak memang hemat dari sisi anggaran tapi nyawa Penyelenggara Pemilu jauh lebih mahal dari anggaran yang dihematkan oleh Negara.

Reporter : Teuku Saifullah

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.