Merawat Kebhinnekaan, PGLII Kota Bandung Gelar Dialog Kebangsaan

Bandung235 Dilihat

Kota Bandung, medianasional.id – Masih dalam memperingati bulan Jibelium PGLII dan pengucapan Syukur HUT Indonesia yang ke 76 PGLII Kota menggelar Dialog Kebangsaan bertema “Membangun Kesadaraan Masyarakat sebagai Perekat dalam Bidang NKRI menuju Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” dengan narasumber Nurul Arifin, M.Si anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar dan Pakar Hukum Atiila Graziana Syafey, SH. MH.

ADVERTISEMENT

Acara yang diselenggarakan pada Jumat (17/09/2021) secara On side dan online ini dihadiri selain Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Kaum Milenial yang ada di kota Bandung.

Kegiatan tersebut dimulai dengan doa pembukaan oleh Pdt.Ricardo RJ Palijama Sek Wilayah PGLII Jawa Barat yang dilanjutkan menyanyikan Indonesia Raya dalam Sambutan Ketua PGLII Kota Bandung Pdt Mulianto Halim, M.Th mengatakan bahwa Dalam rangka HUT Kemerdekaan RI yang ke 76 dan menuju kebangkitan Pemuda dalam hari Sumpah Pemuda yang nanti akan diperingati pada 28 Oktober 2021.

“Sekaligus memperkenalkan kehadiran kepengurusan PGLII Kota Bandung yang memang Baru saja dilantik yang ingin berkontribusi dalam semangat yang ingin mendukung Program Pemerintah Daerah kota Bandung. Dan memperingati 50 Tahun kehadiran PGLII di Indonesia,” katanya.

Lanjutnya lagi bahwa kegiatan ini diharapkan ada sebuah kesadaran bersama pentingnya merawat dan menjaga keharmonisan yang sudah ada di kota Bandung.

“Dan harapan kami Dialog kebangsaan ini membuat sebuah komitmen bersama untuk tetap merawat dan menjaga rasa solidaritas dan kesetiakawan sosial sesama anak bangsa terlebih disaat Pandemi Covid 19 ini. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada para narasumber yaitu Nurul Arifin Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar yang berkenan menyosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan dalam menjaga keharmonisan sesama anak bangsa dan Atilla Graziana Sjafey SH. MH,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama pula ketua PW PGLII Jawa Barat Pdt Benyamin Lumondo, STh menyampaikan, “dengan terselenggaranya kegiatan ini saya mengapresiasi semangat seluruh pengurus PGLII kota Bandung, ini menandakan Bahwa kepengurusan PGLII kota Bandung berperan aktif mendukung pemerintah daerah kota Bandung dalam menjaga kerukunan serta keharmonisan antar umat beragama yang ada di kota Bandung melalui dialog kebangsaan ini.”

Dalam paparannya Attila Graziana Sjafey., S.H., M. H. Mengatakan ada hal yang menarik terkait dengan tema ini, “saya sangat salut dan baru kali ini saya dapatkan tema kebangsaan yang sangat dalam maknanya. Ada upaya membangun nilai dari arti kebangsaan. Ada kesadaran untuk mengajak sesama anak bangsa. Masyarakat sebagai Perekat Bangsa Dalam Bingkai NKRI artinya berada dalam sebuah Negara besar yang membanggakan. Sehingga dapat membuat Indonesia yang Tangguh dan Indonesia tumbuh. Inilah inti dari sebuah kebersamaan sebagai Bangsa, agar dapat memahami hidup berbangsa dan bernegara,” paparnya.

Tentu semuanya tetap berada dalam koridor dasar negara yang Ada lah Pancasila dan UUD 45. Untuk mewujudkan keTuhanan Yang Maha Esa.  Mempersatukan dalam persatuan Indonesia Yang dapat hidup bersama dalam bermusyawarah dan berkeadilan.

Ada 3 hal yang terutama sebagai kesimpulan dari pemaparan Attila Graziana Sjafey. S.H., M.H., Yaitu Kedaulatan rakyat adalah yang tertinggi tetapi tetap berada dalam suatu koridor Hukum positif menurut UUD berdasarkan Aturan Hukum perundang undangan. Tentang warga Negara dan Penduduk. Hak Asasi sebagai Bangsa memiliki hak makin dalam hidup berkebangsaan. Undang-undang telah mengatur khususnya dalam UUD tentang semuanya warga negara berhak untuk beragama sesuai dengan keyakinannya.

Dan semuanya didasarkan pada UUD yang sudah diamandemenkan. Sedang menurut Nurul Arifin Anggota DPRI dari Fraksi Partai Golkar Dalam mengatakan bahwa kita terdiri dari negara yang majemuk begitu banyak ragamnya suku, etnis, budaya, agama dan lain sebagainya yang harus dipertahankan dalam dipersatukan dalam bingkai NKRI berdasarkan Ideologi Pancasila.

Lanjutnya, “dalam situasi pandemi ini adalah masa yang tidak biasa, dan kita masih dalam masa penyembuhan dan berharap masa masa pendemi ini akan menjadi endemi sehingga kita bisa hidup berdampingan dengan Covid 19 tidak lagi menjadi sesuatu yang menakutkan. Dan Pandemi ini juga sudah menyatukan kita semua dalam semangat Gotong Royong, membangun rasa empati sesama anak bangsa karena di awal awal pendemi ini melanda, banyak orang yang kaget yang akhirnya ada kepanikan massal yang terjadi diantara kita yang akhirnya saling memperkuat secara emosional, secara batin, kita memberikan bantuan kepada yang kurang beruntung, dan semangatnya kita ingin hidup secara bersama sama melewati masa pendemi dengan selamat, dan rasa welas asih kita sesama secara mendalam,” ungkap Attila Graziana Sjafey. S.H., M.H.

Dan acara ini ditutup secara simbolis dengan memberikan sertifikat kepada peserta Dialog kebangsaan yang hadir secara tatap muka. (Nimbrod Rungga)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.