Merasa Terintimidasi, Puluhan Pedagang Korban Kebakaran Geruduk Kecamatan Weleri

Kendal142 Dilihat

KENDAL – medianasional.id Merasa terintimidasi puluhan pedagang pasar weleri korban kebakaran geruduk kantor Kecamatan Weleri Kendal Jawa Tengah, Senin (31/1/2022).

Kedatangan mereka ke kantor kecamatan adalah untuk menyampaikan keluhan terkait kartu kuning para pedagang yang akan dicabut jika tidak segera menempati Pasar Relokasi yang berlokasi di Terminal Bahurekso.

ADVERTISEMENT

Kedatangan para pedagang tersebut dipicu adanya surat yang diterbitkan oleh Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal No:510/266/Disdag diantaranya menyebutkan Seluruh para pedagang Pasar Weleri I yang masih berjualan di luar tempat relokasi harus segera pindah ke pasar relokasi dalam waktu satu minggu, apabila sampai batas waktu yang ditentukan belum pindah maka hak kios/los para pedagang akan diberikan kepada pedagang lain.

Koordinator aksi, Amir Fatah mengungapkan kedatangan para pedagang korban kebakaran tersebut untuk menyampaikan keluhan terkait isi surat tersebut yang dinilai merupakan intimidasi bagi para pedagang yang sudah selama satu tahun berusaha untuk pulih dari musibah yang mereka alami.

“Kita datang kesini untuk bersilaturahmi dengan Pak Camat dan dinas terkait. Jadi berdasarkan surat yang kami terima, ada semacam ancaman satu minggu kalau tidak pindah kartu kuning akan hilang. Kami minta isi suratnya di kaji ulang. Beri kami kebebasan jangan dipaksa harus apalagi satu minggu bukan kami tidak ingin kesana tapi tunggulah tidak semua pedagang itu punya modal untuk pindah,” kata Amir.

Dirinya berharap pemerintah segera mengkaji ulang isi surat yang dianggap sebagai intimidasi sehingga meresahkan sebagian para pedagang korban kebakaran yang telah bangkit dengan berjualan di berbagai tempat.

Pedagang Pasar Weleri lainnya, Nur Rohman mengungkapkan dirinya ikut mendatangi kantor kecamatan dengan para pedagang lainnya karena merasa surat edaran tersebut sangat menyakitkan bagi para pedagang yang telah menjadi korban terbakarnya pasar weleri. Dirinya meminta dinas perdagangan untuk segera menarik isi surat edaran yang telah dikeluarkan tersebut.

“Pemerintah itu yakinkan pedagang dulu kalau pasar relokasi itu akan ramai, kalau memang disana ramai nggak usah disuruh pedagang juga akan berjualan disana kok. Bukan dipaksa seperti ini. Apalagi diberi batas waktu hanya satu minggu kalau tidak kartu kuningnya akan dicabut,” ungkapnya.

Sementara itu Camat Weleri Marwoto menuturkan kedatangan para pedagang adalah untuk menyampaikan keberatan terkait batas waktu yang diberikan dinas perdagangan kepada para pedagang yang belum menempati pasar relokasi sementara.

“Para pedagang yang punya kartu kuning ini merasa keberatan diberi waktu satu minggu untuk segera pindah menempati pasar relokasi sehingga mereka menyampaikan aspirasi,” tutur Camat Weleri.

Terkait keluhan telah disampaikan oleh pedagang, dirinya akan segera menerukan aspirasi tersebut ke dinas terkait yakni dinas perdagangan untuk bisa segera diambil solusi.

“Kami akan segera menyampaikan aspirasi para pedagang tadi, kita tampung bersama paguyuban untuk kita sampaikan segera kepada Bapak Bupati dalam hal ini melalui dinas perdagangan,” ungkapnya.

Selain itu Marwoto menambahkan sebagian para pedagang korban kebakaran pasar weleri yang mempunyai kartu kuning telah menempati beberapa lokasi berjualan diantaranya di Pasar II Penyangkringan maupun di Pasar Longopan Weleri.

“Ini menjadikan para pedagang yang sudah menempati pasar relokasi Terminal Bahurekso mengharapkan untuk pedagang yang mempunyai kartu kuning yang berjualan di Pasar Desa Penyangkringan dan Pasar Longopan untuk pindah meramaikan pasar relokasi di Terminal Bahurekso,” imbuhnya.(AERO)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.