Menteri BUMN Rini Sumarno melakukan kunjungan ke Pabrik Coklat Desa Wonokerso

Batang391 Dilihat

Batang, medianasional.id Kegiatan Menteri BUMN Rini Sumarno melakukan kunjungan ke Pabrik Coklat yang berada di Desa Wonokerso Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang Selasa (4/12).

ADVERTISEMENT

Di sampaikan Ia mengatakan bahwa pabrik coklat tersebut di bangun oleh Kementerian Perindusterian bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada sebagai pusat pengembangan kompetensi industri pengolahan kakao terpadu.”ucapnya

“Adapun pembangunan pabriknya sangat bagus dan besar dan yang harus dijaga ketersediaan bahan baku, memang sudah sekitar pabrik ada 145 hektar pohon coklat, namun kebutuhannya bahan bakunya masih membutuhkan banyak,” Kata Rini Sumarno

Hal ini harus ada koordinasi yang baik antara pihak Direktur Perusahaan dengan Bupati Batang dan UGM dan PT. PN guna peningkatan dan penambahan tanaman coklat, sehingga dapat mencukupi suplay biji coklatnya, lanjutnya.

“Sementara itu dalam kunjungan ia meminta kepada pihak UGM meminta Pabrik Coklat untuk tetap menjaga ketersediaan bahan bakunya, walaupun di sekitarnya pabrik ada 145 hektar pohon coklat, tapi kebutuhannya masih kurang dan butuh banyak.

Disampaikan Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono. M.Eng. DEg. mengatakan bahwa Pembangungan Pabrik coklat sebagai proses manajemen perguruan tinggi yang bertransformasi dari pola teaching university, reserch university ke enterprenur university.”tuturnya

“Adapun wahana produksi berbasis riset dan inovasi untuk mendukung proses pembelajaran yang bersinergi dengan pemerintah,” Kata Panut Mulyono.

Sedangkan para petani kakao di Batang akan lebih di berdayakan kembali agar lebih semangat memelihara kebun kakao dan di dorong untuk mengembangkan kebun kakao dengan peremajaan tanaman dan perluasan lahan, sehingga produksi biji kakao akan meningkat untuk mensuplay kebutuhan bahan baku pabrik .

“Guna mempercepat progam pemberdayaan dan pengembangan petani kakao akan kami siapkan dengan mendirikan Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) khusus kakao,” jelasnya

Dalam kesempatan ini Bupati Batang Wihaji berharap ada salah satu desa yang bisa di jadikan sebagai kampung coklat agar program one Village One Product ( OVOP ), karena memilik potensi kebun tanaman coklat.”ucapnya

“Adapun di samping untuk memenuhi kebutuhan pabrik, kampung coklat bisa di jadikan destinasi baru dan pusat edukasi untuk menarik pengunjung wisata, selain ke pabrik juga ke kebun kakao untuk mendukung visit to Batang 2022,” jelas Wihaji.

Kontributor : Sukirno

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.