Masyarakat Desa Ngele-Ngele Minta Karantina ABK Kapal PT MMC, Ini Himbauan BPD

Foto kapal yang di ambil dari akun facebook Iksan sainur

Morotai, medianasional.id – Dalam Penanganan Virus Corona atau Covid-19, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai intens melakukan pengawasan terhadap Masyrakat asli Morotai yang datang dari kota ternate, tobelo maupun dari luar daerah untuk dikarntina, Namun hal tersebut menimbulkan wacana masyarakat atas kedatangan Kapal Kenari 12 milik PT MMC dengan muatan barang dan 20 orang lebih awak kapal dan Nahkoda dari surabaya yang tidak di karantina.

Mewakili masyarakat, Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Sukran mengatakan bahwa meski keluhan masyarakat seperti itu namun pihaknya hanya mengikuti perintah dari pemerintah atas.

ADVERTISEMENT

Sementara terkait dengan keluhan warga, ada yang datang dari Ternate atau dari wilayah Maluku Utara dikarantina, tetapi yang dari luar daerah khususnya ABK kapal Milik PT MMC  dari Surabaya kenapa tidak di karantina.

Selain itu, kedatangan ABK dari luar tersebut diduga mengancam keselamatan dilingkungan masyarakat, baik warga setempat maupun karyawan perusahan dari berbagai desa yang sementara bekerja di tengah Mewabahnya Virus Corona atau Covid-19 ini.

Dengan Kenaikan protokol satu level pada penanganan Virus Corona yang dilakukan oleh Pemerintah pusat ke pemerintah daerah, hingga dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Pulau Morotai diikuti dengan peningkatan kerja Satgas Pencegahan Covid-19, menjalankan Satandar Operasional Prosedur (SOP) untuk penaggulangan dan pencehahan bencana Covid-19, melalui prosedur karantina terhadap orang yang baru masuk dan memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah. Namun hal tersebut belum dilakukan oleh ABK Kapal Kenari 12 milik PT MMC yang sandar di Desa Ngele-Ngele hingga menuai berbagai keluhan dari masyarakat.

Menyikapi hal tersebut, Sukran juga menuturkan bahwa dirinya juga merupakan bagian dari Satgus, dan pada saat kedatangan kapal dan ABK juga sudah dilaksanakan pemeriksaan suhu badan oleh satgus dan pemerintah, tetapi tidak dikarantina. Namun sudah dilakukan kesepakatan agar menetap di Kapal.

“Selaku Satgus Desa saya akan melakukan pengawasan terhadap ABK tersebut agar tidak Masuk ke Desa,” Katanya.

Ia bahkan menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan berdiam diri dirumah, sehingga dapat memutuskan mata rantai Virus Corona atau Covid-19.

Diketahui berita ini berkaitan dengan berita sebelumnya dengan judul, Tidak Ada Pencegahan di Tengah Wabah Corona, Kapal PT MMC Dari Surabaya Masuk Morotai

http://Tidak Ada Pencegahan di Tengah Wabah Corona, Kapal PT MMC Dari Surabaya Masuk Morotai https://www.medianasional.id/tidak-ada-pencegahan-di-tengah-wabah-corona-kapal-pt-mmc-dari-surabaya-masuk-morotai/

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.