Mad Meugang di Aceh, Tradisi Santap Daging Bersama Keluarga Menyambut Ramadhan

Aceh76 Dilihat

Pidie Jaya, medianasional.id – Menyambut bulan suci ramadhan bagi masyarakat aceh membeli daging pada hari meugang menjadi keharusan, tradisi ini sudah dilakukan sejak zamannya Sultan Iskandar Muda.

Hari meugang merupakan suatu momen yang sakral bagi masyarakat Aceh untuk berkumpul bersama keluarga dan makan bersama.

Meugang atau Mad Meugang adalah tradisi memasak daging dan menyantapnya bersama keluarga, tradisi ini dilaksanakan setahun tiga kali, yakni menjelag Ramadhan, Idul Adha dan Idul Fitri.

Tradisi Meugang di desa biasanya berlangsung satu hari sebelum bulan Ramadhan atau hari raya, sedangkan di kota berlangsung dua hari sebelum Ramdhan atau hari raya.

Setiap perayaan Meugang, seluruh keluarga atau rumah tangga memasak daging dan disantap oleh seisi rumah.

Pantang jika keluarga tidak memasak daging pada hari Meugang. Meugang memiliki nilai religius karena dilakukan pada hari-hari suci umat Islam.

Masyarakat Aceh percaya bahwa nafkah yang dicari selama 11 bulan wajib disyukuri dalam bentuk tradisi Meugang.

Dalam pandangan masyarakat Aceh, lauk pauk daging yang terhidang saat hari meugang merupakan makanan spesial, bukan hanya dikarenakan harganya yang mahal, akan tetapi nilai kebersamaan yang terkandung di dalamnya.

Tradisi ini sebagai bentuk rasa suka cita dalam menyambut bulan suci Ramadan dan dua hari raya Islam (Idul Fitri dan Idul Adha), masyarakat Aceh merayakannya dengan tradisi memasak daging.

Reporter : Teuku Saifullah
Editor : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.