Langkah Program Kedepan OJK Berpotensi Membangun Sektor UMKM Desa Yang Maju di Kabupaten Batang

Batang128 Dilihat

Batang, medianasional.id Dikesempatan ini Prof. DR. Hendrawan Supratikno menyampaikan apresiasi dan mendukung sekali program inovatif yang dikenalkan oleh pihak otoritas jasa keuangan (OJK) Tegal, yang bertujuan guna memfasilitasi para pedagang kecil yang meminjam uang di perusahaan jasa keuangan agar bisa terhindar dari pembengkakan beban bunga sehingga pelaku UMKM dapat meminjam uang dengan bunga rendah.

“Lanjutnya, Prof. DR Hendrawan Supratikno menjelaskan bentuk adanya program inovatif yang diluncurkan OJK antara lain pangwakaf mikro. Adapun mensinergikan visi dan misi pemkab Batang mencetak 1000 wirausaha baru tahun depan, artinya satu wirausaha mikro bisa saja menciptakan 4 tenaga kerja kalau 1000 wirausaha berarti 4000 tenaga kerja, tentunya ini akan membawa manfaat yang positif untuk mengurangi angka pengangguran dapat meningkatkan lapangan pekerjaan didaerah, tentu pelatihan, kesempatan yang diberikan serta proses magang ini semua harus disiapkan secara integritit menyeluruh, karena kalau tidak, habis pelatihan kemudian diberikan bantuan modal bisa – bisa saja modalnya tidak dapat di kembang dengan baik, inilah yang menjadi tujuan DPR RI komisi XI dan OJK dalam rangka membantu agar hal demikian jangan sampai terjadi.

“Menjadi Wirausaha sukses harus memiliki tiga ciri kewirausahaan, 1. Pandai melihat peluang, 2. Berani mengambil resiko, 3. Tidak cepat merasa puas, ketiga pokok mendasar itu harus dimiliki para wirausaha untuk menuju kesuksesan. Pungkasnya.

“Dalam kesempatan yang sama ketua OJK Tegal Ludy Arlianto menyampaikan
Bahwa OJK (otoritas jasa keuangan) memiliki 3 peran yaitu, mengawasi, mengatur, melindungi. Lanjutnya, bahwa OJK melaksanakan pengawasan kepada industri jasa keuangan dan ojk memiliki kewenangan mengatur industri jasa keuangan dan selanjutnya memberikan perlindungan kepada masyarakat selaku konsumen dengan perusahaan pembiayaan jasa keuangan agar tidak terjadi kerugian disalah satu pihak, baik konsumen maupun pihak perusahaan jasa keuangan yang memberikan pinjaman.Pungkasnya

” Langkah yang sudah kami laksanakan misalnya melaksanakan program asuransi nelayan, pertanian, dan kita juga lagi mendorong pembuatan resi gudang khusus diwilayah kota Pekalongan, sedangkan di wilayah kabupaten batang saat ini kami melakukan koordinasi perapihan data sistem informasi terkait untuk pendistribusian KUR namun data yang dimiliki pemkab Batang dengan bank pelaksana KUR ada selisih data sehingga masyarakat belum bisa terfasilitasi, namun demikian alhamdulilah saat ini sudah ada titik temu dan harapan kita kedepan dapat mengimplementasikan pendistribusian KUR dapat terealisasi dengan lancar dan sukses.

” Produk KUR sangat menarik dan diminati oleh masyarakat UMKM mengingat bunganya rendah, prosesnya cepat, dan persyaratannya sangat mudah hanya menggunakan foto copi KTP, kemudian masalah pembayaran dapat dibantu, misalkan kita minta penagihan tiap hari, mingguan. Mudah dan sangat diminati oleh masyarakat usaha kecil pada umumnya, sementara ini informasi yang kami terima dari pengembanganan dilapangan bahwa adanya program KUR semakin mengurangi banyaknya rentenir yang sering berada di wilayah pasar. Ini merupakan bukti nyata program KUR bermanfaat bagi masyarakat pelaku UMKM, karena dengan bunga yang rendah, maka modal pinjaman usaha akan dapat diputarkan (dikelola).

” Lanjutnya, adapun program untuk wilayah batang kita akan melaksanakan tim percepatan akses keuangan daerah dan ada beberapa program, satu yang mungkin akan segera diimplementasikan. Langkah kedepan kita akan meeting desa – desa miskin di batang kemudian kita ajak dinas – dinas terkait untuk menyusun langkah kerja tahun depan.

“Harapan kita sekiranya desa miskin ini akan diberi bantuan dalam wujud apa, kerap terjadi dilapangan bahwa kebutuhannya bukan hanya semerta – merta modal semata, saat ini ojk sudah menggadeng komite ekonomi industri nasional mereka punya ekspet bagaimana caranya masyarakat didesa – desa bisa kita bina, kadang kala daerah belum membutuhkan langsung pendanaan akan tetapi justru pembinaan karakter untuk mengetahui/ mengenal sisi potensial masing – masing masyarakat desa, itu yang akan kami coba laksanakan.

Adapun terkait masalah data kita juga sedang dalam tahap transformasi BKD yang ada di batang untuk berubah menjadi LKM atau bungdes pada gilirannya diharapkan kedepannya mikro finance yang ada di setiap desa di wilayah kabupaten batang. Pungkasnya.

Kontributor : Sukirno

Editor : Puji_Leksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.