Kurangnya Edukasi Berpengaruh Terhadap Prilaku Anak    

Jawa Tengah49 Dilihat

Batang, redaksimedinas.com – Kurangnya edukasi tentang merawat, menjaga, mendidik agar memiliki karakter dan moral yang baik terhadap anak sebagai penerus bangsa, akan berpengaruh sekali terhadap prilaku perkembangan anak  yang dapat mengarah pada pelanggaran hak asasi anak.

“ Penyuluhan hukum merupakan penyelamatan generasi muda sebagai pengganti pemimpin yang akan datang, maka dari sekarang anak – anak harus dididik menjadi anak yang memiliki karakater dan moral yang baik, sehingga dengan kebenaran dalam menididik mampu menjadikan orang yang mampu bergerak dan menggerakan orang lain dan bermanfaat untuk dirinya dan Bangsa.” Kata Wakil Bupati Suyono usai memberikan arahan pada penyuluhan hukum terpadu yang berlangsung di Gedung Pramuka Rabu, 21/2.

Ia juga sangat prihatin teradap perkembangan zaman, dimana kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur, dan penggunaan narkoba oleh anaka – anak dan penggunaan Hp android untuk membuka situs – situs pornografi, ini menjadi keprihatinan kita bersama.

“ ceramah penyuluhan hukum terpadau ini sangat penting untuk menanggulangi dan mencegah hal – hal yang belum terjadi dan telah terjadi pada anak – anak kita,  yang  setiap hari dipertontonkan baik di Tv maupun media sosial lainya tentang kekerasan, penyiksaan dan seksual.” Jelasnya

Untuk menjadi kota layak anak yang benar – benar layak lanjutnya, maka Pemkab Batang selalu berkoordinasi dengan OPD dan bagian hukum, agar tidak hanya anak-anak saja tapi kita seabagai masyrakat Batang bisa layak hidup dan hak – haknya terpenuhi, merasa terlindungi oleh pemerintah, orang tua dan lingkungannya.

“Anak – anak belum mampu berpikir secara individu, masih dalam pertumbuhan dan belum stabil dalam berpikir, maka kita sebagai pemerintah, orang tua dan lingkungan punya kewajiban untuk mengedukasi, melindungi dan memberikan pengetahuan dan membimbing.” Kata Suyono

Kepala Kantor wilayah Kementrian Hukum dan Hak asasi manusia Ibnu Khuldun mengatakan, bahwa Kementrian kami sangat apresiasai sekali atas inisasi yang dilakukan oleh Pemkab Batang, yang ternyata memiliki visi yang begitu kuat, dan membuka wawasan terkait bagamimana sosulsi persoalan foundamental dari sebuah kejadaian khususnya terkait dengan perlindungan terhadap anak.

“Penyuluhan hukum yang menghadirkan anggota PKK sangatlah tepat, untuk mewakili masyarakat sebagai ujung tombak fenomena terjadinya kekerasan anak, kekerasan dalam rumah tangga ujung tombaknya di keluarga, karena Ibu lebih banyak waktu dengan anaknya lebih paham karena kekhilafan yang di lakukan oleh seorang ibu yang melakukan kekerasan terhadap anak merupakan pelanggaran hukum dan dapat dipidana.” Kata Ibnu Khuldun.

Kita harapkan penyuluhan hukum terpadu bisa tumbuh kesadaran orang tua untuk tidak melakukan kekerasan terhadap anak, lanjutanya, dari fenomena yang terjadi di masyarakat dan persoalan yang fundamental masalah penyalah gunaan narkona dan tingginya angka kejahatan terhadap pelanggaran hukum adalah narkoba .

“Hampir 60% di Rumah Tahanan Batang penghuninya adalah kasus narkoba, Pemkab memiliki solusi cerdas yang fundamental. Maka Penggunaaan HP android juga berpengaruh terhadap perkembangan anak,untuk itu mari kita intropeksi bagaimana langkah – langkah kita sebagai orang tua untuk tidak luput mengkontrol penggunaan HP dan pergaulan anaknya agar kita tahu gejala narkoba yang perkembangan anak dampak buruk bagi anak .” Kata Ibnu khuldun (50N /Edo).

ADVERTISEMENT

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.