KUPT Unit Kotanopan Belum Dapat Laporan Terkait Proyek Jaringan Irigasi

Sumatera155 Dilihat

Mandailing Natal – KUPT Unit Kotanopan, Gandung sampai saat ini belum dapat laporan terkait Jaringan Irigasi yang ada di wilayah Kotanopan kabupaten Mandailing Natal. Jadi Gandung belum tahu berapa jumlah Jaringan Irigasi (Jides) yang ada di Wilayah Kotanopan, hal ini dikatakannya menjawab pertanyaan Wartawan, Selasa (22/08) di Kotanopan.

 

KUPT menjelaskan dengan singkat di persimpangan jalan lantara, KUPT sedang buru-buru pulang, padahal masih pukul 9.45 Wib pagi, baru datang antarkan anggotanya sebagai Tenaga Kerja Honorer di perkantoran Cabang Unit Kotanopan tanpa absen atau masuk kantor, langsung kabur alasannya kepada awak Media ada urusan keluarga bersama istrinya. Rupanya lebih utama urusan keluarga dulu dari pada urusan kantor, konfirmasi wartawan dengan Gandung hanya berkisar 5 Menit di persimpangan jalan tersebut.

 

Gandung menjelaskan, bahwa Ia tidak ada keterkaitan dengan Jaringan Irigasi, kegiatan itu langsung Kadis dari Tingkat II Kabupaten yang turun menangani langsung ke Kelompok Tani yang ada di Desa. “Setahu saya hanya ada di desa Tombang Bustak Gading Bain, Aek Sibatu, bangunan Baronjong dan Renaisace Rehabilitasi Jaringan Irigasi parit, sampai saat ini belum ada laporan”, jelasnya, sambil mengengkol sepeda Motornya berlalu pergi meninggalkan awak Media.

Itulah anehnya pemerintahan di Kabupaten Mandailing Natal, adapun kegiatan dari tingkat II tidak mengfungsionalkan aparatur pemerintah yang ada di wilayah itu, langsung-langsung saja. Apa artinya mereka ditugaskan di wilayah itu, hanya di buat duduk manis, setiap bulannya menerima gaji. Pemerintah di bidang pertanian untuk wilayah Kabupaten Mandailing Natal ini harus lekas memperbaiki cara kinerja oknum seperti itu. Semua harus di fungsionalkan dari Tenaga Honorer maupun PNS di bidang Pertanian, saat ini banyak tenaga honorer yang baru masuk di bidang Pertanian dan masih nongkrong-nongkrong dan duduk-duduk manis di kantor, bahkan ada yang tidak masuk kerja. Katanya hanya pada waktu piket masuk kerja dan bila sudah ada kerjaan di lapangan. Perbaiki jati diri, kita sadar akan kewajiban dan tugas kita bekerja sesuai dengan poksi kita masing-mading, kapan lagi kita ciptakan kedisiplinan dalam bekerja.

Kalau sudah jadi peminpin atau kepala UPT yang dipercayakan pemerintah di wilayah itu utamakanlah urusan pemerintah sebagai janji jadi seorang PNS, berbakti kepada pemerintah tanpa pamrih. Terkait kegiatan Jides Unit Kotanopan, KUPT mengapa harus menunggu ada laporan, jemputlah ke Kabupaten sebagai bukti kinerja pengabdian kepada pemerinta yang tiap bulannya terima uang berupa gaji. Dalam pantauan kita awak Media di lokasi kegiatan Jides di Aek Sibatu Unit Kotanopan Tombang Bustak Gading Bain, dalam kegiatan tersebut masih banyak ditemukan kekurangan ataupun kejanggalan-kejanggalan pembangunan Baronjong dan bangunan parit tersebut. Di lokasi kegiatan tim wartawan tidak temui adanya pengawas ataupun yang mengontrol kegiatan itu, lemahnya pengawasan atau pekerja dibiarkan kerja sendirian, diduga pekerjaannya di kerjakan dengan asal-asalan.

 

Di harapkan agar pemerintah atau dinas terkait meningkatkan pengawasannya, jika tidak masyarakat juga yang nantinya di rugikan, belum bisa di nikmati atau di pergunakan seutuhnya bangunan tersebut sudah rusak atau roboh. Biaya untuk pembangunan kegiatan tersebut juga berkat masyarakat semua membayar pajak dan seharusnya di manfaatkan untuk keperluan dan kesejahteraan rakyat. (Makmur)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.