KPU Gelar Rakor Pemutahiran Data Pemilu 2019

Wonosobo, medianasional.id – Rakor dan konsulidasi pemuntahiran data pemilu 2019 dengan PPS berlangsung di gedung Korpri. Hadir dalam acara tersebut Forkominda, PPS PPK sekabupaten Wonosobo dengan penyelenggara KPU. Rabu (21/2).

Dalam acara tersebut Komandan Kodim 0707/Wonosobo Letkol Czi Fauzan Fadli, SE mengajak kepada semua peserta Rakor agar pelaksanaan Pemilu 2019 harus sukses. Salah satu kesuksesan itu adalah para petugas harus bersikap netral. Itu merupakan point yang harus benar – benar dijaga. Karena petugas akan menjadi sorotan pihak – pihak yang ikut berkecimpung khususnya orang – orang yang ikut menjadi calon anggota legislatif atau pun menjadi tim sukses.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehnologi saat ini informasi berkembang tanpa kendali. Semua orang bisa mengakses dengan mudah dan cepat. Ini bisa bernilai positif dan negatif. Yang dikhawatirkan adalah munculnya berita hoax. Berita hoax bisa berdampak sangat besar bila terjadi. Untuk itu Dandim mengajak kepada semuanya saja, apabila mendapat infomasi jangan mudah untuk menyebarkannya, jika informasi tersebut dirasa tidak baik tidak usah disebar atau di konfirmasi ke yang lain. Cukup dihapus saja. Sehingga berita itu tidak menyebar kemana – mana.

Letkol Czi Fauzan Fadli, SE mengingatkan bahwa para pendahulu kita sudah memutuskan bahwa Bangsa Indonesia menganut sistem demokrasi dalam memilih pemimpin, untuk itu siapapun yang menjadi pemimpin nantinya mari kita dukung bersama – sama. Karena untuk memilih pemimpin dibutuhkan dana yang tidak sedikit dan membutuhkan kerja keras semua pihak. Sehingga tidak ada kata lain selain pemilu harus sukses.

Setda mengucapkan terima kasih kepada jajaran KPU yang telah melaksanakan tahapan-tahapan pemilu dengan baik. Harapan kami dalam pelaksanaan pemilu nanti tidak ada kendala.

Ia mengutip penyampaian Presiden RI dalam rapat Bupati se Indonesia di Jakarta yang intinya “Suatu bangsa akan berhasil apabila tetap jalin persatuan dan kesatuan antar agama, antar suku dan adat istiadat. Jangan sampe pemilu 2019 mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa indonesia.”

“Terimakasih kepada Logistik Pemilu yang sudah di distribusikan dengan aman. Mohon para petugas yang ada di wilayah saling menjaga agar tidak terjadi kerusakan ataupun kehilangan. Dalam waktu dekat akan diadakan simulasi penghitungan surat suara di PPS bertujuan untuk kelancaran tugas dalam pelaksanaan nanti.” Tuturnya.

“Kapolres Wonosobo menyampaikan “Pada pelaksanaan pemilu tahun ini mari kita laksanakan yang terbaik. Mari kita satukan tekat dan satukan hati untuk mengemban tugas. Untuk TNI/Polri bersifat netral. Saya berharap netralitas dan integritas dijunjung tinggi.”

“Pemilu tahun 2019 tantangannya lebih berat dari pemilu-pemilu yang telah dilaksanakan karena pemilu dilaksanakan secara serentak. Maka dari itu mari kita satukan persepsi. Koordinasi antar instansi agar tercipta keberhasilan dalam penyelenggaraan pemilu 2019. Mari kita siapkan semaksimal mungkin apa yang sudah menjadi tanggung jawab kita masing masing agar dalam pelaksanaan nanti tidak terjadi kendala.”

Saya berharap setelah di sosialisasikan tahapan-tahapan pemilu dan simulasi kita semakin tau akan tugas kita masing-masing. Tingkat keberhasilan kita dilihat dari prosentase partisipasi masyarakat yang menggunakan hak pilihnya agar jumlahnya bisa lebih dari pemilu yang lalu. Mari kita tingkatkan kewaspadaan masing-masing dalam menghadapi masa-masa Pemilu. Karena keamanan bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri. Tingkatkan siskamling dan laporkan dengan cepat apabila di lingkungan masing-masing ada suatu kejadian yang menonjol. Mari kita sama-sama bersinergi untuk menghadapi tugas dan tantangan dalam menghadapi Pemilu 2019.” Tandasnya.

Sambutan Ketua KPU mengatakan “Perlu diketahui bersama bahwa sebagian surat suara dan bilik suara sudah kita terima dan untuk bilik suara sudah kita distribusikan ke wilayah kecamatan. Dalam waktu dekat akan kita laksanakan pelipatan surat suara adapun pelaksana oleh PPS beserta Anggota KPU. Mari kerja sukses, netralitas, dan integritas sebagai penyelenggara pemilu agar tercapai keberhasilan. Kita sebagai penyelenggara pemilu mari kita buka kembali undang-undang yang telah ada yaitu Pasal 07 ayat 22 tentang peraturan penyelenggara pemilu. Agar dalam penyelenggaraan pemilu nanti tidak terdapat kesalahan atau kekeliruan yang akan berakibat fatal bagi penyelenggara pemilu.” Pungkasnya.

Posting Terkait

ADVERTISEMENT
Konten berikut adalah iklan platform MGID, medianasional.id tidak terkait dengan isi konten.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.