Komandan Kodim 0707/Wonosobo Melakukan Dialog Eksklusif Dalam Rangka Hari Kesaktian Pancasila

Wonosobo72 Dilihat
Komandan Kodim 0707/Wonosobo Letkol Czi Fauzan Fadli, SE

Wonosobo, medianasional.id – Komandan Kodim 0707/Wonosobo Letkol Czi Fauzan Fadli, SE melakukan dialog eksklusif dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang bertempat di Radio Pesona FM Wonosobo. Senin (01/10).

Hari Kesaktian Pancasila merupakan salah satu peristiwa yang sangat bersejarah bagi kalangan militer, khususnya Tentara nasional Indonesia (TNI). Bagaimana tidak, dalam peristiwa tersebut TNI telah berhasil menumpas Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu hendak merubah ideologi Pancasila. Bahkan hingga saat ini, tepat setiap tanggal 1 Oktober masyarakat Indonesia terlebih kalangan militer memperingati Hari Kesaktian Pancasila tersebut melalui upacara yang wajib digelar di seluruh satuan TNI.

Menurut Dandim 0707/Wonosobo Letkol Czi Fauzan Fadli, SE, peringatan Hari Kesaktian Pancasila merupakan salah satu momentum yang sangat tepat guna mengenang sekaligus menghayati nilai-nilai Pancasila. Pancasila sendiri mempunyai makna yaitu kesepakatan sebuah negara, karena pada dasarnya sebuah negara akan terbentuk ketika negara itu sendiri memiliki sebuah kesepakatan atau ideologi. Pancasila adalah sebuah dasar yang disepakati bangsa Indonesia yang dibentuk berdasarkan dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia, yang nantinya akan menuntun negara ini menjadi yang lebih baik dan semakin maju.

Lanjut Dandim mengatakan, Pancasila adalah diri kita atau budaya kita, yang seharusnya patut kita jaga dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Panca berarti 5 dan Sila berarti nilai-nilai. Jadi Pancasila adalah nilai-nilai atau prinsip sebuah negara. Nilai-nilai luhur tersebut terkandung pada 5 sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan, serta Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sila Pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, Kita merupakan manusia yang ber Tuhan, kita mengakui adanya Tuhan yang maha Esa sebagai pencipta dan tujuan akhir, baik dalam hati dan tutur kata maupun dalam tingkah laku sehari-hari. Sila pertama Pancasila menuntut umat beragama dan kepercayaan untuk hidup rukun walaupun berbeda keyakinan.

Sila Kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab, pada sila ini kita diajak dan dituntun untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia yang memiliki martabat mulia serta hak-hak dan kewajiban asasi. Dengan kata lain,  ada sikap untuk menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasinya atau bertindak adil dan beradap terhadapnya. Kita sebagai manusia ber Tuhan harus menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.

Sila Ketiga, Persatuan Indonesia,  menumbuhkan sikap masyarakat untuk mencintai tanah air, bangsa dan negara Indonesia, ikut memperjuangkan kepentingan-kepentingannya, dan mengambil sikap solidaritas serta loyal terhadap sesama warga negara. Dengan adanya sebuah persatuan maka negara ini akan menjadi sebuah negara yang besar dan maju.

Sila Keempat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/perwakilan, kita diajak untuk bersikap peka dan ikut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan negara, paling tidak secara tidak langsung bersama sesama warga atas dasar persamaan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan masing-masing.

Untuk sila Kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, masyarakat diajak untuk aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.

Puluhan tahun silam terdapat kelompok-kelompok yang saat itu ingin merubah paham-paham ideologi bangsa Indonesia menjadi ideologi komunis. Namun, upaya tersebut berhasil digagalkan berkat upaya TNI dan rakyat. Oleh sebab itu, persatuan dan kesatuan itu penting. Dan terlebih lagi, rakyat, merupakan ibu kandung TNI. Oleh karena itu, TNI dan rakyat tidak bisa dipisahkan begitu saja.

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober ternyata berkaitan dengan peristiwa G30S/PKI yang terjadi 30 September 1965. G30S/PKI mengingatkan kita pada peristiwa pembunuhan jenderal dan pahlawan revolusi yang pada saat itu dibunuh secara sadis oleh para komunis yang hendak merubah ideologi negara kita. Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini merupakan moment yang tepat untuk kita mengenang jasa para pahlawan revolusi. Maka dari itu kita sebagai warga Indonesia wajib memperingati Hari Kesaktian Panca.sila. Dengan kita memperingati kesaktian Pancasila maka kita akan selalu ingat peristiwa pada masa itu sekaligus untuk pembelajaran kita supaya peristiwa semacam itu tidak terulang kembali.

Reporter : Andika Bagus

Editor : Dian

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.