KKN Undip Berikan Solusi Kreatif Tangani Sampah Desa

Batang239 Dilihat

Batang, medianasional.id
Dalam rangka menghadapi permasalahan sampah yang ada di Desa Wonotunggal, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro di Desa Wonotunggal, Kecamatan Wonotunggal, Batang telah merespon dengan solusi kreatif melalui pendirian Bank Sampah yang terletak di Desa Wonotunggal tepatnya di Dusun Siluwak.

Inisiatif yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat serta karang taruna ini bertujuan untuk mengurangi timbunan sampah, dengan adanya kegiatan ini kami mengajak semua warga untuk berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Koordinator KKN Undip, Khasifa mengatakan, Bank Sampah resmi beroperasi pada Jum’at, 11 Agustus 2023 bertujuan untuk menciptakan harmoni antara manusia dan lingkungan. Dalam upaya menyongsong lingkungan yang lebih asri dan lestari, bank sampah ini telah menjadi pusat pengumpulan dan pengelolaan sampah bagi masyarakat Desa Wonotunggal.

” Salah satu tujuan utama Bank Sampah adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” beber mahasiswi KKN Undip.

Selanjutnya, Ia menyampaikan, melalui kegiatan pengumpulan dan pemilahan sampah, bank sampah memberikan kesempatan untuk mengajarkan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah yang benar dan memberdayakan mereka untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.

” Proses pengumpulan dan pemilahan bank sampah melibatkan partisipasi aktif masyarakat Wonotunggal secara langsung. Melalui proses ini, masyarakat desa dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang sulit untuk terurai sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” paparnya.

Selain itu, bank sampah juga memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat desa dengan menciptakan nilai ekonomis dan memberdayakan mereka untuk mengelola sampah dengan lebih baik.

Kepala Dusun Siluwak, Suwito, mengatakan, bahwa bank sampah yang telah dibuat mahasiswa KKN Undip menunjukkan contoh nyata bagaimana masyarakat berdaya dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengatasi masalah sampah.

Ia berharap, dengan gerakan ini akan terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Kecamatan Wonotunggal untuk mengadopsi langkah-langkah berkelanjutan yang serupa.

Sementara itu, Dwinta Nuraini Naifahervi menjelaskan, prinsip Bank Sampah yaitu mengumpulkan dan memilah sampah untuk dijual ke pengepul. Berikut adalah proses pengumpulan dan pemilahan di bank sampah :

” Penyuluhan dan Edukasi: dimulai dengan penyuluhan dan edukasi oleh tim KKN Undip kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan daur ulang” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan, pengumpulan sampah dilakukan oleh masyarakat dan warga pun memilah sampah yang kemudian dikumpulkan ke Bank Sampah. Masyarakat memisahkan sampah organik, non-organik (plastik, kertas, logam), dan mungkin juga sampah khusus seperti botol kaca/baterai.

” Tim Bank Sampah dari Karangtaruna melakukan pengangkutan sampah rutin satu minggu sekali untuk dijual kepengepul,” jelas mahasiswi KKN Undip disela -sela kegiatan.

Dengan demikian, sampah yang sudah dipilah dan diolah kemudian dijual ke pengepul. Pendapatan dari penjualan ini digunakan untuk membiayai operasional bank sampah dan memberikan insentif bagi masyarakat yang berpartisipasi.

Ia juga berharap, dengan adanya bank sampah, masyarakat Desa Wonotunggal untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Dampak positif bagi lingkungan mencakup pengurangan jumlah sampah yang mencemari lingkungan, pencegahan pencemaran tanah dan air oleh limbah sampah, serta pengurangan emisi gas rumah kaca akibat dari pengurangan penggunaan bahan-bahan sekali pakai.

Selain itu, adanya bank sampah juga membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya daur ulang dan pengolahan sampah secara lebih efisien.

” Dalam aspek sosial, pembentukan bank sampah membawa manfaat bagi komunitas dengan memberdayakan masyarakat melalui program partisipasi dalam mengumpulkan dan memilah sampah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka,” jelasnya.

Dibutuhkan kolaborasi antara karang taruna dan masyarakat guna memperkuat solidaritas sosial dan meningkatkan kebersamaan dalam menjaga lingkungan bersama-sama.

” Secara keseluruhan, pembuatan bank sampah melalui program KKN menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, sambil memberdayakan komunitas untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan lingkungan yang lebih baik,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.