Kelompok Nelayan di Bakauheni Diberi Pembinaan

Lampung Selatan82 Dilihat

Lampung Selatan, medianasional.id – Sosialisasi dan Pembinaan Kelompok Nelayan Desa Bakauheni, menuju nelayan sejahtera dan pelestarian alam di pantai pesisir kecamatan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan.

Turut hadir Camat Bakauheni Zaidan didampingi kepala desa Sahroni, dan Joner Butar Butar kasi penyelenggara Dinas Perikanan Lampung selatan dan kelompak nelayan.

“Wilayah nelayan itu bukan daerah kumuh, maka pengunjung nyaman karena bersih rapi indah. Dari sekarang kita lestarikan dan kembangkan pantai kita, tugas nelayan tidak saja mencari ikan tetapi harus menjaga kebersihan laut dari sampa maka nelayan harus bisa juga membersihkan sampah yang ada di laut karena masalah kebersihan sampah di laut adalah tugas kita bersama. Untuk pelestarian hutan bakau bayak ada di Dusun Tanjung Tua pesisir pantai desa Bakauheni,” ucap Zaidan selaku camat Bakauheni.

Dinas perikanan yang diwakili oleh Joner Burar Butar, “Pelestarian pantai pesisir meliputi perkembangan jaman bersama-sama kita belajar dengan alam dari hutan mangrove di pinggir pantai, hutan tersebut akan bermanfaat bagi kehidupan kepiting dan ikan serta biotik yang ada di laut tersebut,” jelasnya.

Di Dinas Perikanan di bagi empat kelompok usaha, yakni:

1. Kelimpok Usaha Bersama (KUB)
2. Kelompok Pembudidaya Ikan (KPI)
3. Kelompok Pengelola Pasar (KPP)
4. Kelompok Usaha Garam (KUG)

Selanjutnya Joner menerangkan, “kalau kita membentuk usaha jangan sepuluh harus lebih dari sepuluh anggota, takutnya ada kelompok yang pindah domisili. Minimal di wilayah membangun kelompoknya masing-masing harus terdaftar di desa karena ada pengukuhan kelompok. Dan setiap kelompok harus ada akte notaris jadi kelompoknya terdaftar di ruang lingkup kementerian Hukum dan HAM. Maka setiap kelompok harus memiliki kapal laut jadi kita sudah disertai surat-surat karena di laut ada polisi Air Laut (Polarut),” terangnya.

Kades Bakauheni Sahroni menambahkan, nantinya akan ada bantuan jika ada kelompok nelayan.

Toto (45) tahun warga Desa Pegantungan yang mewakili kelompok nelayan minta diperhatikan keluhan di sekitar tambak terkait dampak negatifnya, agar pembuangan limbahnya jauh dari pemukiman warga, karena imbas dari tambak tersebut warga merasa gatal-gatal dampak dari pembuangan limbah tambak tersebut,” ujar Toto.

Lanjut Saidan, “kita sudah semaksimal mungkin mendatangkan exavator untuk normalisasi di aliran sungai masalah pendangkalan, untuk pendangkalan ini adalah faktor alam. Maka kita tanami saja mangrove, untuk mengurangi dampak dari lingkungan tersebut maka kita minta data agar kita datangi untuk dikasih arahan,” pungkas Saidan. (amin padri)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.