Kegiatan Pondok Pesantren dan Revitalisasi Rumah Ibadah Segera Diberlakukan, Seiring Dengan Kebijakan New Normal

Wonosobo86 Dilihat

Wonosobo, medianasional.id – Seiring dengan kebijakan New Normal yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat, kegiatan pondok pesantren dan revitalisasi rumah ibadah juga akan segera diberlakukan. Hal ini tentu dipandang perlu mengingat pondok pesantren dan tempat ibadah juga menjadi sorotan publik saat pandemi Covid 19 ini. Banyak masyarakat yang memprotes kenapa tempat ibadah tidak diperbolehkan untuk melakukan aktifitas keagamaan, kegiatan ibadah dibatasi sementara itu pasar, mall-mall dan pusat perbelanjaan lainnya justru masih tetap dibuka secara bebas sehingga mengundang kerumunan warga yang sangat membahayakan terjadinya penyebaran Covid 19 . Bahkan ada pihak-pihak tertentu yang menggiring isu ini seakan-akan pemerintah anti agama dengan tujuan untuk mendelegitimasi pemerintah.

Kementerian Agama RI dalam menyikapi rencana pemerintah memberlakukan new normal juga membuat kebijakan tentang kegiatan pondok pesantren dan revitalisasi rumah ibadah yang berisi langkah-langkah menghadapi new normal, protokol santri kembali ke pondok pesantren dan revitalisasi fungsi rumah ibadah di era new normal.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Wonosobo yang juga Ketua Komisi A DPRD Wonosobo, Suwondo Yudhistiro meminta kepada Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk membantu pondok pesantren dalam menjalankan protokol kesehatan. Saya minta kepada Pemda, terutama Dinas Kesehatan untuk berkoordinasi dengan Gugus Tugas Kabupaten agar segera mempersiapkan langkah-langkah strategis terkait pelaksanaan new normal di pondok pesantren dan di rumah ibadah, diantaranya adalah memfasilitasi rapid test kesehatan bagi santri dan ustadz yang akan kembali ke pondok, menyiapkan sarana prasarana kesehatan terutama handsanitizer, alat pengukur suhu badan, penyemprotan disinfektan di area pesantren dan penyiapan masker gratis bagi santri, penyiapan vitamin maupun obat-obatan yang diperlukan, bantuan gizi bagi santri dan tenaga pendidikan pesantren dan penjadwalan kontrol tenaga medis secara berkala, himbaunya.(29/5)

Lebih lanjut Suwondo menuturkan, Pemda harus menyiapkan hal tersebut mengingat dari 200-an pondok pesantren yang ada di Wonosobo rata-rata tidak memiliki perangkat kesehatan yang lengkap. Kalau tidak diantisipasi sejak dini dengan jumlah santri yang relatif banyak dan cenderung menempati kamar tidur bersama-sama maka kalau ada yang positif Covid 19 akan sangat mudah menyebar ke santri yang lainnya, hal ini tentu sangat berbahaya. Karena itu harus dilakukan pencegahan sejak dini agar hal tersebut tidak terjadi.

Senada dengan Suwondo, Pengasuh Pondok Pesantren Al Mubarok Manggisan KH. Nur Hidayatullah juga meminta agar pemerintah daerah membantu penyiapan new normal di pondok pesantren. Ulama yang akrab dipanggil Kyai Nur itu menuturkan, sehabis lebaran, sesuai tradisi yang berkembang, para santri akan kembali ke pondoknya masing-masing untuk melanjutkan menuntut ilmu agama. Hal ini tidak bisa dihindari, karena itu pemerintah harus cepat tanggap agar kegiatan pendidikan di pondok pesantren bisa berjalan normal kembali tetapi protokol kesehatan dari pemerintah tetap dijalankan dengan baik agar tidak terjadi penyebaran Covid 19 di pondok pesantren. Mari kita taati aturan ulama dan unaro’, kita dukung program pemerintah dalam menangani Covid 19 secara bersama-sama sembari kita terus berdo’a, bermunajat kepada Allah SWT agar bala’ ini segera diangkat oleh Allah SWT dan kita bisa kembali pada kehidupan normal seperti sedia kala, pungkasnya.

Reporter : Andika

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.