Pemalang – medianasional.id
Ketidakhadiran Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman ( Disperkim ) dikeluhkan atau disesalkan terkait audensi Laskar Patih Sampun dengan koordinator Andi Rustono dan Heru Kundhimiarso Cs di ruang rapat Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang ( DPUTR ) .
Aksi unjuk rasa massa Laskar Patih Sampun Rabu, 7/4/2021 diduga terkait jual beli proyek dan transparansi berupa proyek bedah rumah .
Indikasi jual beli proyek oleh makelar proyek PLT Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang ( PUTR ) Sarinto diminta untuk menjelaskan perihal dugaan jual beli proyek tersebut .
” Terkait mengenai paket proyek untuk infrastruktur masih dalam tahap perencanaan progres baru 50 persen berdasarkan informasi yang didapat dari pihak konsultan perencanaan ”
” Pihak kami belum berani merealisasikan dan melangkah sampai jauh terlebih lagi mengundang para rekanan, sedangkan SPK saja belum dikeluarkan ”
Heru Kundhimiarso ketika dimintai tanggapannya dengan nada kesal menyampaikan ” Kita tidak mau debat kusir data saja tidak dapat disajikan uang negara yang dikelola dalam program bedah rumah tak bisa dijelaskan kepada publik intinya Dinas Perumahan dan Permukiman ( Disperkim ) belum siap ”
Koordinator Laskar Patih Sampun Andi Rustono memberikan penjelasan ” intinya atas kehadirannya murni tidak mempunyai kepentingan apapun dalam melakukan aksinya baik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang ( PUTR ) maupun Dinas Perumahan dan Permukiman ( Disperkim ) .
” Bahwasanya proyek maupun infrastruktur dari kedua institusi dinas tersebut sangat diharapkan oleh warga masyarakat Kabupaten Pemalang pada umumnya ”
” Peringatan keras ditujukan kepada kedua dinas dalam hal pengelolaan atau pekerjaan proyek terlebih lagi adanya dugaan jual beli proyek”
” Anehnya Dinas Perumahan dan Permukiman ( Disperkim) sangat dikeluhkan tidak dapat memberikan penjelasan dan menyajikan data terkait proyek program bedah rumah ”
Kepolisian Polres Pemalang melakukan pengamanan ketat dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan Laskar Patih Sampun dari hal – hal yang tidak diinginkan .
( Agus Sarbini )
Editor: Sofyan Ari