Kandang Ayam Berdiri Di Pemukiman, Di protes Warga Sekitar

Lampung Selatan198 Dilihat

Lampung Selatan, Medianasional.id – Dengan adanya PT.SPI ( Sumber Protein Indonesia ) kandang ayam atau pembesaran ayam potong berdiri di permukiman warga yang ada di dusun pelabuh dalam, desa sukaraja kecamatan palas Kabupaten Lampung Selatan, di protes warga sekitar kandang ayam tersebut, pasalnya kandang ayam yang berdiri sejak empat tahun yang lalu di anggap mengganggu warga dan menimbulkan bau busuk kotoran ayam dan banyak lalat berterbangan ke rumah-rumah warga  yang ada di seputaran kandang ayam.

Dengan adanya postingan di media sosial facebook yang di unggah oleh Azis irwan tertanggal 5 april lalu di postingan, “tolong…..ini kandang ayam pelabuh sukaraja lalatnya di mana-mana” menjadi viral di media facebook.

Azis selaku warga saat di temui di kediamannya mengatakan, “iya mas kemaren tanggal 5 april saya posting di media facebook dalam postingan saya tolong …..ini kandang ayam pelabuh sukaraja lalatnya di mana-mana, ternyata menjadi viral, kandang ayam yang tadinya izin untuk pabrik sosis ini berubah menjadi kandang ayam atau pembesaran ayam ini sangat meresahkan warga, bau busuk kotoran ayam membuat warga menjadi tidak nyaman dan meresahkan warga sekitar sini, setiap kali panen ayam, kami tidak pernah di beri seekor ayam pun mencium bau busuknya iya, apalagi kalau lagi musim ayam mati atau kena penyakit bau bangkainya sampe ke pemukiman warga. Ironisnya lagi yang bekerja di kandang atau dinamakan anak kandang orang di luar desa hanya ada beberapa orang saja. Harapan saya jangan sampai warga minta obat lalat ke PT.SPI ( Sumber Protein Indonesia ) seharusnya sebelum mencuat pihak PT sudah membagikan obat lalat tersebut kepada warga jangan sampai sudah viral baru sibuk di bagi-bagikan,” pungkasnya.

Melalui pesan WA Diro selaku humas HRD menyampaikan, kami sudah berupaya dan memberikan obat lalat kemaren mas di semua warga yang ada di sekitaran kandang ayam mas dan hari ini melakukan penyemprotan di kandang agar lalat mati dan pergi, tandasnya.

([email protected] )

Reporter : Amin padri

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.