Kakanwil Resmikan Enam Inovasi Kemenag Mukomuko

Mukomuko127 Dilihat

Mukomuko, medianasional.id – Meski kunjungan perdananya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bengkulu, Dr. H. Zahdi Taher, M.HI ke Kabupaten Mukomuko, langsung meresmikan 6 inovasi dari Kantor Kemenag Mukomuko.

ADVERTISEMENT

Dikatakan Zahdi, seluruh pejabat
dan ASN di lingkungan Kantor Wilayah Provinsi Bengkulu, wajib memiliki inovasi dalam melaksanakan tugas.

“Inovasi dibutuhkan hari ini. Inovasi harus dilahirkan. Era digitalisasi dan globalisasi sekarang ini, kita dituntut untuk berinovasi, di seluruh bidang,” tegas Zahdi di Kantor Kemenag Mukomuko, Senin (29/11) kemarin.

Enam inovasi yang diluncurkan Kantor Kemenag Mukomuko, diantaranya, Pesan Santri, singkatan dari Pesantren Sadar Lingkungan, Terampil dan Mandiri. Gempita yakni Gerakan Menanam Pohon Cinta, Mantap yakni Madrasah Menanam Palawija, MI yakni Muhibah Inspirasi berupa kegiatan
berbentuk instansi peduli rasa sesama insan, Dharma Wanita Berbagi dan Outlet Layanan Bank Syariah Indonesia (BSI).

Dalam kesempatan itu, Zahdi juga menyerahkan paket bantuan pandemi Covid 19 bagi rumah ibadah, dengan nilai sebesar Rp 20 juta. Yang beruntung, Masjid Nurul
Taqwa Desa Pondok Kandang Kecamatan Pondok Suguh. Selain itu, juga memberikan penghargaan pada 2 warga Mukomuko, yang telah menghibahkan lahannya untuk pembangunan madrasah. Yakni Abu Daud warga Kecamatan Air Rami dan Sugiono warga Kecamatan Air Manjuto.

“Paket bantuan pandemi untuk rumah ibadah, di Mukomuko hanya 1 desa yang dapat. Paket bantuan ini pakai aplikasi. Siapa paling cepat input, dapat. Di Kota Bengkulu hanya 1 yang dapat. Terbanyak di Kaur, 4 masjid yang dapat. Mudah-mudahan kedepan program bantuan banyak turun ke Mukomuko, sepanjang aktif, terutama pada bantuan-bantuan yang sifatnya online,” ungkapnya.

Selain itu, Zahdi juga menegaskan, pentingnya ASN di Kemenag dan masyarakat menerima penguatan moderisasi beragama. Artinya, dalam beragama, siapapun, mengambil jalan di tengah. Menjalankan agama yang tidak berat kanan atau berat kiri. Bagaimana memahami agama dan pengamalannya, yang moderat. Salah satunya, dengan tidak mudah mengkafirkan orang lain.

“Moderisasi beragama ini, bahwa perbedaan yang ada, kita bisa saling memahami, memaklumi dan menghargai satu sama lain. Perbedaan akan asyik kalau dikelola dengan baik. Dan itu dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dengan semuanya, dalam rangka menjaga kemaslahatan masyarakat,” sampainya.

Sementara itu, Bupati Mukomuko H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA mengatakan, pembangunan daerah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik. Tapi juga harus dibarengi dengan pembangunan sumber daya manusia. Dimana salahsatu ujung tombaknya, jajaran Kemenag.

“Pembangunan mental juga sangat penting. Agar punya keimanan, dan ketaqwaan. Dan ini perlu kerjasama,” kata Bupati.

Di Mukomuko, kata Bupati, ekonomi masyarakat yang terus membaik, namun bertolak belakang dengan akhlak atau kebiasaan masyarakat. Dimana terjadinya peningkatan kasus narkotika dan kasus kekerasan seksual, yang pelaku maupun korbannya, banyak pula remaja hingga anak di bawah umur.

“Di Mukomuko ada anomali, ekonomi bagus, kejahatan meningkat khususnya perilaku. Ada kenaikan kasus kurang etis, cabul dan meningatkanya penggunaan narkotika. Jadi perlu bersama-sama selalu turun ke desa, menyosialisasikan bahayanya narkotika dan kekerasan seksual. Agar generasi kedepan lebih baik. Dan ini penting sinergitas dan kolaborasi, untuk dapatkan hasil maksimal,” harap Bupati.

Dalam kesempatan itu, juga digelar pengukuhan Pengurus Cabang Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kabupaten Mukomuko masa bakti 2021-2025, oleh Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Mukomuko, H. Widodo, SH.I.

Dengan Ketua APRI Mukomuko, M. Imam Sidiq, S.Sos.I yang menjabat Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) V Koto, dan Sekretaris, Damrizal, Kepala KUA Kota Mukomuko. Dalam sambutannya, Widodo mengungkapkan, telah membagikan 1.500 bibit tanaman naga kepada 13 pondok pesantren (Ponpes) di KabupatenMukomuko. Dalam rangka mewujudkan Ponpes yang mandiri, tidak ketergantungan dengan yang lainnya.

“Diharapkan Ponpes bisa kembangkan buah naga. Kalau selama ini dikenal Mukomuko, rendang lokan. Maka kedepan, ada buah naga dari Mukomuko. Kita berharap, support dari Pemkab, bagaimana terus terlaksana. Ponpes siap menampung program lainnya untuk mewujudkan kemandirian Ponpes,” pungkasnya. (wanti)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.