Wonosobo, medianasional.id – Kepala Kantor Kemenag Wonosobo, H. M. Thobiq melantik dan mengambil sumpah jabatan Pengawas Pendidikan Agama Islam tingkat Sekolah Menengah Pertama atas nama Noer Farida, S.Ag, M.Pd.I yang sebelumnya menjadi guru PAI di SMP Negeri 2 Mojotengah. Acara yang digelar di Aula Kantor Kemenag Wonosobo tersebut dihadiri kurang lebih 50 orang yang terdiri dari seluruh ASN Kantor Kemenag Wonosobo, seluruh pengawas Agama Islam se Kabupaten Wonosobo. Pada Hari Jumat 28 Juni 2019.
H. M. Thobiq mengungkapkan, pihaknya berharap agar setelah dilantik dan diambil sumpahnya dapat mengemban tugas dalam bekerja sesuai dengan kalimat sumpah jabatan. “Dalam sumpah tersebut diantaranya, ASN tidak boleh menerima hadiah dalam bentuk apapun dalam melaksanakan jabatan barunya tersebut,” ungkapnya saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Menurutnya, pengisian jabatan ini sudah sesuai prosedur dan sesuai kebutuhan, karena saat ini untuk pengawas guru PAI untuk tingkat SMP baru ada 1 orang. Itupun guru dari Dinas Pendidikan, sedangkan dari Kemenag saat ini belum ada. Sehingga sangatlah tepat. Apalagi yang bersangkutan secara admistrasi sudah lebih dari cukup baik ditinjau dari masa dinas, kepangkatan maupun prestasi kerja selama ini. Untuk itu saya selaku kepada Kemenag berharap kepada Noer Farida yang dilantik agar bisa beradaptasi dilingkungannya yang baru.
“Diharapkan para pejabat bisa dapat bekerja dengan semangat, serta lebih profesional dan lebih inovatif dalam bekerja, karena jabatan adalah amanah maka harus dijaga dan tampilkan lah karya yang terbaik, Bekerjalah dengan ikhlas,” bebernya.
Lebih lanjut disampaikan oleh HM Thobiq bahwa tugas pengawas guru adalah tidak mengawasi dan menilai guru secara administrasi saja akan tetapi harus juga harus bisa menilai dan membina guru agama. Sebab menjadi guru agama itu yang paling penting adalah selain menguasai materi dan administrasi juga yang tidak kalah pentingnya adalah perilaku guru tersebut.
Sangatlah ironi jika seorang guru agama mempunyai tingkah laku yang tidak sesuai aturan agama. Sebab pelajaran agama langsung diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga bisa dilihat secara langsung oleh banyak orang. Apalagi saat ini banyak muncul aliran yang bertentangan dengan NKRI. Jangan sampai ada guru agama yang tidak mau hormat sama merah putih, jangan sampai guru agama mengajarkan tidak cinta Indonesia. Itu semua menjadi tugas seorang pengawas.
Ditempat terpisah Suminto selaku Kepala sekolah SMPN 2 Mojotengah mengucapkan selamat dan bangga karena dari patner kerjanya ada yang naik jabatan. Itu merupakan prestasi yang sangat bagus. Sebab tidak semua guru bisa menjadi pengawas. Harus melalui proses yang panjang, seleksi yang ketat dan ujian yang cukup rumit. Alhamdulilah itu semua sudah dilalui dengan lancar, walaupun menunggu cukup lama setelah lulus dari ujian dan diklat pengawas. Semoga keberhasilan ini bisa membawa pengaruh yang positif bagi guru – guru khususnya SMPN 2 Mojotengah agar bisa mengikuti jejak Noer Farida.
Noer Farida sebelum menjadi pengawas SMP dimulai sebagai guru Agama Islam di SD Sariyoso dan SD Tlogojati, pindah ke SD Kalianget, SD Mlipak dan SD 10 Wonosobo. Saat menjadi guru SD 10 pernah guru teladan tingkat Propinsi juara 3. Di samping sebagai guru juga aktif di kepengurusan KKG PAI sebagai sekretaris, sebagai tim pembuat soal ujian agama tingkat Kabupaten dan masih banyak lagi aktifitas yang mendukung sebagai guru. Setelah kurang lebih 14 tahun menjadi guru SD mulai 2013 mendapat surat perintah untuk mengajar di SMP 2 Mojotengah.
Pada tahun 2015 mendapat kesempatan untuk mengikuti selesi ujian menjadi pengawas. Alhamdulilah lolos lulus. Ditahun 2016 mengikuti Diklat sebagai pengawas di Balai Diklat Semarang. Ditahun 2019 SK sebagai pengawas baru turun. Noer Farida menyampaikan bahwa keberhasilan ini berkat doa, bimbingan dan arahan semua pihak. Terutama dorongan dan bimbingan suami. Hayarapnya adalah semoga amanah ini bisa dijalankan sebaik mungkin dan membawa keberkahan bagi semuanya.
Reporter : Andika
Editor : Drajat
