Kades Kumpulrejo Menilai Test CAT Penerimaan Perangkat Desa Banyak Kecurangan

Jawa Tengah41 Dilihat
Gambar Ilustrasi

Kendal, redaksimedinas.com– Dalam pelaksanaan ujian tes perangkat Desa yang di selenggarakan serentak, Minggu (17/12) kemarin, dinilai Agus mumpuni selaku Kepala Desa Kumpulrejo kecamatan Kaliwungu yang dalam pelaksanaanya banyak kejanggalan dan banyak kecurangan, sebagaimana yang di uangkapkannya saat di temui jurnalis redaksimedinas.com mengatakan ” Saya merasakan dalam pelaksanaan tes yang di lakukan kemarin itu banyak sekali kejanggalan dan banyak sekali kecurangan, karna sebagaimana yang dikeluhkan dari beberapa peserta yang mengeluh dan melayangkan surat bentuk protes mereka mengatakan merasa aneh dari mulai komputer yang eror, jawaban yang sudah di jawab ketika di hidupkan lagi tidak sesui lagi dan malah mengacak, belum lagi dalam soalnya yang muncul hanya empat puluh soal saja yang empat puluh lagi tidak muncul, “Katanya.

Dan yang merasa aneh lagi ada peserta yang bisa mengerjakan kurang dari tiga puluh menit sudah selesai dengan hasil nilai tertinggi, kan aneh saja, yang lain komputernya pada eror kok yang nilainya tertinggi dalam menjawab semua pertanyaan itu tidak kurang dari tiga puluh menit dan mendapatkan nilai tertinggi dan saya menduga pasti ada permainan dalam tes kemarin, “Ujarnya.

ADVERTISEMENT

Kenapa saya menduga banyak kecurangan dan main mata (sudah terkondisikan) dalam pelaksaan tes kemarin komputer ada yang di sediakan katanya ada yang dari luar tidak semuanya alat komputer itu dari pihak sekolahan yang berketempatan menjadi tempat tes CAT dalam ujian penerimaan perangkat Desa kemarin,isitulah saya menduga ada permainan dan kecurangan yang di lakukan dalam ujian tes kemarin,Dan saya selama permasalahan ini belum ada tindakan saya tidak akan merekom siapapun yang mendapat nilai tertinggi di desa saya, “katanya.

Agus mumpuni pun berharap dengan adanya permasalahan ini Bupati memberi peluang lagi kepada desa agar para peserta yang ikut ujian kemarin di adakan tes visi dan misi di Desa masing masing untuk mencari calon yang handal yang bisa memajukan Desa untuk lebih baik lagi, karna saya yakin yang sederhana saja mungkin peserta banyak yang tidak tahu, baju apa saja yang di pakai kepala Desanya ketika hari senin sampai selasa dan rabu pakai baju apa, kamis, jumat pakai baju apa pasti banyak yang tidak tahu, kalau dari hal yang sederhana saja mereka tidak tau kok mau memajukan desa, saya rasa nihil, “imbuhnya.

Di tempat terpisah menanggapi keluhan serta aduan dari peserta yang mengeluhkannya lewat kepala desa Kumpulrejo, Kasi Pemerintahan Kecamatan kaliwungu Mustofa mengatakan ” Dengan adanya keluhan itu kita sudah tau dan kitapun juga sudah menindaklanjutinya, dan kita juga tadi sudah berkoordinasi dengan pihak Inspektorat membahas tentang adanya keluhan ini, cuma yang kita sayangkan kok yang memprotes Kepala Desa dengan dalil dari peserta, kalau memang itu dari keluhan dari peserta ya saya berharap pesarta membuat surat resmi yang bertuliskan nama, jabatan, nomer peserta dan dilayangkan kepada tim atau asesmen biar kami bisa konfirmasi dengan orangnya langsung, kalau kita langsung ketemu dengan orangnya dan tau duduk permasalahannya sebenarnya kan enak, kita bisa duduk bersama mencari jalan terbaik agar tidak ada dari salah satu pihak yang di rugikan atau merasa dicurangi, “tuturnya.

Karna dalam peserta sembilan desa hanya desa Kumpulrejo yang ada keluhan sedangkan yang lain tidak, dan yang buat kami bingung keluhan hanya di sampaikan lewat aplikasi whatshap (WA) saja, tidak ada surat resmi yang di kirim kepada kami, kan kami merasa bingung pesertanya siapa nama jabatan dan nomer pesertanya, kalau hanya seperti itu pelaporannya ya gimana kita menindak lanjutinya, “Ujarnya.

Tapi walaupun hanya sekedar lewat whatshap (WA) kamipun sudah menindak lanjutinya, dan kamipun tadi sudah memanggil dari kepala desa Kumpulrejo, tapi beliaunya tidak menghadiri sudah coba kami telpon melaui selulernya juga whatshap juga tidak di angkat kami juga sudah mencoba menelpon istrinya dan berpesan untuk di sampaikan segera ke Kecamatan untuk di mintai keterangan dan klarifikasi atas keluhan yang di sampaikan melalui Whatshap dan sampai sekarangpun beliau belum juga datang atau menelpon kami bila berhalangan tidak bisa hadir, dan kalau terpaksa tidak mau beliau tidak mau untuk kita konfirmasi dan dalam isi surat juga beliau tidak mau merekom atau mengajukan peserta yang cocok untuk di pekerjakan melayani masyarakat disitu ya kami tinggal saja, biar desa lain yang sudah siap saja yang kami ajukan nanti, untuk calonnya sesegera mungkin bisa di lantik, “Imbuhnya. (Novi/50N).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.