Kades Kreyo Bersama Pihak Ketiga Diduga Mark Up Anggaran Proyek Rabat Beton

Batang1033 Dilihat

 

Batang,medianasional.id

ADVERTISEMENT

Proyek pembangunan rabat beton desa Kreyo Kec. Wonotunggal yang menelan anggaran dari Banprov sebesar Rp.50.000.000, tahun anggaran 2023 dengan volumme P : 62 M, L : 3,5 M, T : 0,15 CM sudah terlihat rusak, rontok dan berdebu, sehingga menguatkan adanya dugaan adanya Mark Up anggaran. Sabtu, 24 September 2023.

Guna melakukan pendalaman lebih lanjut, awak media menggali informasi kepada warga yang berada dilokasi inisial S, ia menuturkan bahwa pembangunan rabat beton baru kemarin belum ada 1 bulan, namun hasilnya sangat tidak layak, padahal yang digunakan uang negara mestinya hasilnya bagus, nyatanya hasilnya tidak bermutu,”bebernya.

“Belum lagi rontoknya rabat beton membuat jalanan berdebu dan menguatirkan terjadinya kecelakaan bagi pengendara sepeda montor yang melintas,”ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan warga inisal D saat melintas dilokasi mengungkapkan, pembangunan rabat beton belum ada 1 bulan, sudah pada rontok berseseran mengakibatkan jalannya berdebu, kemungkinan karena kurangnya semen yang digunakan, sehingga hasilnya jelek, dan Saya yakinni kedepan pada musim penghujan kena air hujan nampak pada berlubang,”paparnya.

Untuk menindak lanjutti lebih dalam awak media mencoba mengkonfirmasi Ahmad Puryono Camat Wonotunggal, lewat telpon whastsap tepatnya Kamis, 21/9 dalam pesan chatnya, ia menuturkan masih di rumah sakit Bendan Pekalongan, karena istri masih sakit.

Selanjutnya pada hari Minggu, 24 /9 awak media meminta keterangan kembali kepada Ahmad Puryono melalui pesan whatsapp terkait perihal kualitas rabat beton desa Kreyo yang baru dikerjakan namun sudah rontok dan mengikis, ditambah tidak adanya prasasti dilokasi, dalam keterangannya Ahmad Puryono menyampaikan, “Sebagaimana yang sudah – sudah pada saat penggunaan dana yang bersumber dari Pemerintah, sudah Saya sampaikan, agar pada saat kegiatan /pekerjaan mulai dikerjakan agar dipasang papan proyek / papan informasi.

“Sesuai dengan rencana kegiatannya dan telah dilakukan opname agar dipasang prasasti nya yang merupakan informasi realisasi dari pekerjaan tersebut, pemasangan papan proyek dan prasasti berlaku bagi semua desa bukan hanya Kreyo saja,”tegas Ahmad Puryono dalam pesan chat whatsapp.

Pada hari yang sama Minggu, 24 /9 awak media menghubungi Suryoto Kepala Desa Kreyo via telpon whatsapp, saat memberikan keterangan Suryoto menuturkan bahwa terkait prasasti sudah lama memesan, namun belum jadi, sehingga belum sempat dipasang, ditanya prihal kualitas pekerjaan! lebih lanjut Suryoto menuturkan bahwa pelaksana kegiatan tersebut yang melaksanakan pihak ketiga, bukan pihak desa karena ini Banprov bukan Dana Desa,”ucap Suryoto saat diminta keterangan kepada awak media melalui telepon whatsapp.

Di sela waktu komunikasi dengan Suryoto melalui telepon whatsapp, namun sangat di sayangkan Suryoto malah mengalihkan kepada Andi perangkat Desa Kreyo, dan ia menuturkan bahwa yang melaksanakan adalah pihak ketiga bernama Agung, lebih jelasnya awak media bisa menghubungi Agung warga Kemligi selaku pelaksana yang membawa proposal awal pengajuan,”terang Andi saat memberikan keterangan kepada awak media.

Dalam pantauan awak media hasil pengerjaan rabat beton terlihat rusak, dan rapuh, serta dilokasi juga tidak dijumpai prasasti pelaksanaan proyek rabat beton, sehingga kuat dugaan Pemdes Kreyo dalam hal ini Kades abai dalam kontrol dan pengawasan selaku penanggung jawab anggaran.

Serta kuat dugaan adanya konspirasi antara Kades Kreyo dan Agung selaku pihak ketiga (pelaksana) untuk mendapatkan keuntungan lebih dari pelaksana kegiatan rabat beton, untuk menguak lebih dalam awak media akan mendalami persoalan ini kepada Dinas maupun instansi terkait….bersambung

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.