HMI : “Kualitas Pendidikan Jabar Memprihatinkan”

Bandung107 Dilihat

Bandung, medianasional.id – Puluhan mahasiswa HMI cabang Bandung, Rabu (2/5) sekira pukul 14.00 WIB mendatangi kantor Dinas Pendidikan Jawa barat.

ADVERTISEMENT

Kedatangan massa HMI ini dalam rangka Hardiknas, mereka menyoroti kwalitas pendidikan Indonesia semakin memprihatinkan. Hal ini terbukti dari kwalitas guru, sarana dan prasarana belajar dan murid-muridnya. Guru-guru saat ini kurang kompeten dan profesional. Ironisnya orang menjadi guru karena tidak diterima jurusan lain atau kekurangan dana. Sarana dan prasarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia.

Fakta hari ini di Jawa Barat, satu dari dua siswa menengah pertama tidak melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi, padahal alokasi dana pendidikan mencapai Rp 3 Triliun untuk setahun. Padahal Jabar memiliki beberapa perguruan tinggi berkualitas, seperti ITB dan Universitas Padjadjaran, namun masih harus terus berjuang menyediakan fasilitas pendidikan.

Berdasarkan data Bappeda Jabar tahun 2017 menyatakan darurat pendidikan sekolah menengah atas (SMA), indikasi Angka partisipasi kasar (APK) siswa SMA/SMK sederajat hanya 51 % lulusan SMP meneruskan ke SMA/SMK.

HMI juga menyoroti Pemprov Jabar belum berpihak pada pembangunan yang berujung pada kesejahteraan masyarakat terutama di bidang pendidikan. APK di Jabar begitu rendah, tak lepas dari kondisi kemiskinan penduduk yang masih menjadi problem utama, hingga dampak dari kemiskinan sangat berpengaruh bagi akses pendidikan.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa barat urutan ke 15 secara nasional, HMI menilai dengan IPM rendah ini membuktikan tingkat kwalitas pendidikan, kesehatan dan kwalitas masyarakat nya pun ikut-ikutan rendah.

Atas dasar itu ada 6 tuntutan HMI, menuntut perluasan akses pendidikan, menolak adanya kapitalisasi, tingkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru, mendesak pemerintah untuk membangun infrastruktur pendidikan, meningkatkan anggaran pendidikan, dan membebaskan pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas pendidikan. (Riswandi)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.