HIPMI Kendal Berpendapat PPKM Darurat Membuat Ekonomi Tidak Berkembang

Kendal77 Dilihat

KENDAL- medianasional.id- Para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Kendal berpendapat perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat tidak efektif. Dan kebijakan ini dinilai malah membuat kegiatan ekonomi di Kendal menjadi tidak berkembang.

Karena, penerapan PPKM hingga PPKM Darurat/level 4 saat ini dinilai masih tidak efektif, dan justru membuat para pengusaha semakin kesulitan.

ADVERTISEMENT

“PPKM Darurat ini membuat kegiatan ekonomi di Kendal menjadi tidak tumbuh karena banyak pengusaha terutama UMKM yang terdampak seperti Cafe, rumah makan, angkringan, dll. Banyak usaha anggota kami yang bergerak dibidang tersebut,” ujar Ariffianto Ketua HIPMI Kendal, Jumat (30/7/2021).

Dia mengatakan, pihaknya pastinya ingin PPKM Darurat ini dapat menurunkan angka penyebaran Covid-19 tetapi harus tetap dilihat dampak domino terhadap ekonomi.

“Jangan sampai Covid-19 tidak dapat dikendalikan dan perekonomian semakin buruk,” bebernya.

Menurut Ariffianto banyak efek beruntun mulai dari pengurangan jam operasional yang membuat pendapatan juga berkurang hingga pengurangan karyawan.

“Perekenomian yang kemarin sempat bangkit kini kembali lesu karena terdampak kebijakan PPKM Darurat ini,” sebutnya.

HIPMI Kendal mendukung upaya pemerintah untuk mengendalikan covid-19. Salah satunya pihaknya berharap terlaksananya target vaksinasi di Kendal hingga diatas 80% sehingga terbentuk herd immunity.

“Pelaku usaha, UMKM, Ekonomi Kreatif yang tergabung dalam anggota HIPMI Kendal, kami sosialisasikan untuk ikut vaksinasi yang diadakan pemerintah Kabupaten Kendal yang tersebar dalam beberapa titik di daerah. Yang kedua adalah perkuat fasilitas kesehatan dan juga perketat protokol kesehatan,” imbuh Ariffianto.

Dikutip dari Rakor virtual HIPMI Se-Jawa Tengah, hal tersebut disampaikan oleh Billy Dahlan, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Tengah.

“Kami sudah mengalami krisis ekonomi 17 bulan. Kami bertanya, apakah Covid-19 ini membuat kita miskin? Sepertinya tidak, kebijakan pemerintah yang membuat kita miskin,” seru Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Tengah, Billy Dahlan.

Menurutnya, para pengusaha sudah mencoba bertahan dengan melakukan efisiensi dan inovasi untuk menekan kerugian.

Ia mewakili pengusaha muda di Jawa Tengah mengaku sudah tak kuat merasakan imbas dari diterapkannya PPKM hingga PPKM darurat dan level 4.(AERO)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.