Pendamping Desa Diharapkan Dapat Meringankan Pekerjaan Desa

Sumatera116 Dilihat
Mandailing Natal – Keberadaan Pendamping Desa (PD) dan Pendamping Lokal Desa (PLD), nampaknya belum mampu memecahkan ketidaktertiban administrasi desa. Minimnya orang-orang teknis di internal pendampingan, membuat sejumlah Kepala Desa kalang kabut membuat laporan hingga penyusunan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) di sejumlah sumber anggaran desa.
Disela-sela Minggon Kecamatan, Sekdes Mayabar  kecamatan Panyabungan kabupaten Madina mengatakan, SDM di desa – desa diakuinya masih minim, ditengah segudang sumber anggaran yang masuk ke desa saat ini, meskipun perangkat desa sudah dengan standar lulusan SMA sekalipun. Sementara, Pemerintah menghadirkan kembali para sarjana sebagai pendamping desa yang tupoksinya membina dan mendampingi desa memecahkan persoalan administrasi dan pemberdayaan, nyatanya juga belum mampu merapihkan dengan baik.
Mestinya tenaga Pendamping Desa itu sudah siap pakai, bukan lagi belajar beradaptasi di desa-desa, bukan sebatas memintai stempel dan data-data saja. Sebab, pemerintah desa ini butuh pembenahan. Jika ada pelatihan penyusuan RAB, pada dasarnya pihak desa siap-siap saja, namun apakah harus dibiayai desa. Jika demikian, akan berat kalau segala sesuatu dilimpahkan ke desa, sementara pelatihan, pembinaan dan pendampingan ini merupakan tupoksinya para pendamping.
“Kita itu butuh pembenahan di desa-desa, hadirnya pendamping diharapkan jadi pemecah kekurang mampuan desa, karena mereka sarjana kok,” ujarnya.
Kades Mayabar Ali Musa mengatakan, penyusunan APBDes harus sesuai Permendagri, disisi lain pihak desa selalu dikejar-kejar waktu, karena sebagian mungkin masih belum faham, kalau dulu sebutnya, yang dinamakan  pendamping tugasnya mendampingi, sepatutnya para pendamping ini mendampingi desa-desa, karena desa hanya merancang ajuan saja, sementara menyusun RAB, apalagi dana yang bersumber dari APBN, desa juga tidak mau asal-asalan. Karenanya, butuh banyak gebrakan, dan orang-orang teknis dalam pendampingan ini agar segala bentuk administrasi dan pelaporan ini rapi. “Pendamping itu tugasnya mendampingi kan?, desa itu sedang butuh banyak gebrakan teknis,” ujarnya.
Sesuai investigasi Medinas di lapangan, Kecamatan mengungkapkan, keberadaan Pendamping ini menjadi pertaruhan SPJ di desa-desa, dengan penambahan PLD saat ini yang menggawangi desa-desa, heran saja jika desa-desa masih saja lambat membuat pelaporan dan administrasinya. Pihak Kecamatan sebut Musa, sebenarnya juga menginginkan adanya PLD-PLD teknis yang ada gebrakan membenahi desa untuk memfasilitasi segala sesuatunya. Untuk itu, kebaradaan PLD baru ini harus dijelaskan tupoksinya apa saja secara gamblang untuk program-program pendampingan ini. “Memang yang kita inginkan itu pendamping-pendampinhg teknis yang kiranya bisa memfasilitasi kebutuhan desa, masa iya sudah ada pendamping tapi desa membuat laporan masih saja lambat,” sindirnya.
Pendamping Desa Kecamatan Tempuran, Yayat mengatakan, PLD baru yang akan ditugaskan ini adalah akan menggawangi 4 desa, nantinya PLD ini akan mendampingi pemerintah desa dalam hal perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan dan bisa diperbantukan. Adapun kaitan teknis, semisal membuat RAB, sudah dari awal disampaikan siap memfasilitasi, kalaupun memang mau pelatihan itu tergantung atas permintaan atau pengajuan dari desa. Ia menjamin bahwa pelatihan siap dibantu sebatas tenaga. Sementara menjawab kaitan pendamping sering memintai stempel desa dan data-data, diakui Yayat, bahwa di awal-awal,  memang perlu data untuk memenuhi arahan dari Kemendes, Kemendagri dan Provinsi.
“Kita siap mendampingi desa dari mulai perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan sekalipun, kalau soal pelatihan RAB, kita juga menunggu ajuan dari desa-desa,” ungkapnya. Menyikapi hal ini Camat Panyabungan kota Sejarah Hakim S.Sos mengatakan, di tahap pertama tahun ini Ia meminta para Pendamping bisa dampingi desa-desa dalam proses APBDes 2017 sesuai mekanisme yang ada, koordinasikan segala sesuatunya dengan Ekbang. Kaitan pelatihan jika diperlukan, bisa menyusul, agar persoalan tupoksi dan keinginan kades-kades ini lebih di fokuskan. “Fokus saja ke proses APBDes 2017, mohon dampingi dengan maksimal, itu saja pesan saya,” pungkasnya. (st)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.