Geram Dengan Pembangunan Jalan Tol, Bupati Batang Panggil Kementrian PU PR, BPJT, BUJT, PTPN dan UNDIP  

Jawa Tengah42 Dilihat

Batang, redaksimedinas.com – Bupati Batang Wihaji merasa geram dengan pembangunan jalan tol yang ada di wilayahnya, sehingga Senin (26/2) memanggil Kemntrian PU, BPJT, BUJT dan PTPN (PT. Perkebunan Nusantara), pasalnya usulannya selama ini belum diakomodir.

ADVERTISEMENT

“Kami sudah Panggil, Kementrian Pekerjaan umum, Badan Pelaksana Jalan Tol (BPJT), Badan Usaha Jalan Tol ( BUPJT) terkait usulan kita pada waktu dulu untuk memikirkan dan memperhatikan keberadaan UMKM yang terkena dampak pembangunan jalan tol,” geram Wihaji saat Konferensi Pers di ruang kerjanya.

Menurutnya, dampak pembangunan jalan tol terasa sekali oleh UMKM, sehingga kalau jalan tol difungsikan akan ada penurunan omset, baik untuk usaha rumah makan maupun usaha ekonomi kreatif lainya.

“Kami sudah mengusulkan exit tol dan rest area yang konekting dengan obyek wisata, dan dari hasil rapat tadi saya menuntut kepada mereka agar usulan tersebut untuk dipenuhi”, pinta Wihaji dengan muka kesalnya.

Disampaikan juga oleh Bupati, bahwa jawaban dari BUJT apapun perintah dari BPJT akan diikuti, dan kamipun meminta perbaikan jalan – jalan rusak yang terdampak oleh pembangunan jalan tol, karena dengan rusaknya jalan tersebut Pemerintah daerah yang kena tuntutan dan komplain dari masyarakat.

“Minimal ada perbaikan jalan dengan ditambal – tambal dulu kalau belum mampu permanen, sehingga kami tidak kena marah dari masyarakat. Dan pihak tol untuk perbaikan jalan menyanggupi seperti jalan di Kecamatan Warungasem,” katanya

Bupati juga menegaskan keseriusan Pemerintah terkait dengan tuntutan kami kepada Kementrian PUPR, bahkan kami sangat memohon kepada Presiden Joko Widodo untuk dapat mengabulkan usulan kami.

“Kami mohon kepada Presiden Joko Widodo untuk mengabulkan usulan kami, karena masyarakat yang memiliki usaha banyak terena dampak pembangunan jalan tol,” pinta Wihaji Kepada Presiden.

Pemerintah Daerah tidak asal menuntut saja lanjutnya, namun kami juga akan melakukan pengkajian yang akan dilakukan oleh UNDIP, hal ini bentuk keseriusan kami untuk membantu masyarakat kami guna membangun perekonomian Kabupaten Batang.

“Usulan kita menambah exit tol dua yang pertama di Desa Paskaran, dan yang kedua di Desa Plelen yang rest area di KM 398 yaitu di daerah pantai Celong, karena langsung lihat view pantai. Dan kita sudah berkoordinasi dengan PT.PN yang siap memberikan tanah yang dibutuhkan,” Kata Wihaji.

Konsep pembangunan ini merupakan konsep baru yang kita namakan TOD ( Transit Orientide Developmen), dimana menggabungkan sesuatu kekuatan yang terintegrasi dengan yang lain, seperti UMKM, wisata.

“Konsep TOD yang kita usulkan ke Kementrian PU PR, agar masyarakat Batang menerima manfaat dengan adanya Jalan Tol, tidak hanya menjadi penonton saja,” pinta Wihaji. (50N /Edo)

Posting Terkait

ADVERTISEMENT
Konten berikut adalah iklan platform MGID, medianasional.id tidak terkait dengan isi konten.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.