Ganjar Usul Konsep Dasa Bakul Diterapkan di Pasar-pasar

Kendal176 Dilihat

KENDAL – medianasional.id- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan agar konsep Dasa Bakul atau Dasa Penjual bisa diterapkan di pasar-pasar. Konsep yang mengadopsi Dasa Wisma dalam sistem sosial kemasyarakatan itu diharapkan bisa membantu untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan antar pedagang.

“Saya tadi menyarankan, kalau dalam sistem sosial kita ada dasa wisma, sepuluh rumah saling kontrol, saling bantu, dan saling bisa mengerti maka kalau di pasar nanti ada dasa penjual atau dasa bakul. Artinya sepuluh bakul yang saling mengingatkan dengan model pasar yang seperti ini akan gampang,” kata Ganjar usai mengecek Posko Pasar Sehat di Pasar Kaliwungu Kendal, Jawa Tengah, Senin (9/8/2021).

Ganjar menjelaskan, konsep Dasa Bakul itu bisa didesain dengan menata tiap sepuluh pedagang yang berdekatan. Masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab untuk saling mengingatkan terkait disiplin protokol kesehatan seperti pemakaian masker dengan baik, sering cuci tangan, dan lainnya.

“Kalau (salah satu pedagang) maskernya melorot, diingatkan. Mungkin mereka tidak sadar kalau sering bayar-membayar pakai uang, ini kan sebenarnya media (tempat virus berada), maka diingatkan sering cuci tangan. Sebenarnya hal simpel saja, bagaimana mereka bisa saling menjaga, termasuk saling jaga jarak,” jelasnya.

Pengecekan pasar bersama Forkompinda Jateng dan Kabupaten Kendal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa protokol kesehatan di pasar tertata dan berjalan dengan baik. Di Pasar Kaliwungu itu sudah menerapkan standar operasional prosedur (SOP) protokol kesehatan yang ketat. Pengecekan suhu tubuh dan kelengkapan seperti pemakaian masker dilakukan sejak pedagang dan pembeli masuk ke pasar. Petugas di Pasar juga menyiapkan masker apabila ada masyarakat yang datang tanpa memakai masker. Begitu juga dengan vaksinasi yang rutin dilakukan di pasar tersebut.

“Tadi saya tanya di dalam biasanya ramai pada hari Sabtu dan Minggu. Maka pada hari itu perlu dilakukan kontrol, kalau ada mahasiswa dan petugas di sini yang menjadi polisi Covid-19 maka jika ada yang tidak beres langsung diingatkan. Ini kemudian menjadi eling lan ngelingke. Eling kita menggunakan prokes, ngelingke kalau kemudian yang lain tidak menggunakan prokes dengan baik,” kata Ganjar.

Selain Pasar Kaliwungu Kendal, ada beberapa pasar di berbagai daerah di Jawa Tengah yang dijadikan percontohan pasar sehat. Di antaranya di Pati dan Grobogan yang juga sudah diujicobakan.

Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengapresiasi semua pihak yang telah mendukung program PPKM di Kabupaten Kendal. Sehingga bisa menurun menjadi level tiga.

“Dengan adanya Pasar Sehat ini, semoga tidak ada klaster Covid–19 baru karena masyarakat sadar pentingnya menerapkan protokol kesehatan demi ekonomi Kendal tetap berjalan,” beber Dico.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kendal, Alfebiano Yolando menuturkan, pasar Pagi Kaliwungu sebagai percontohan pasar sehat yang akan dibuat satu pintu.

“Nantinya pintu akan dijaga petugas untuk melakukan pengecekan suhu badan pengunjung dan juga disediakan antigen. Jika suhunya melebihi 37 derajat celsius akan dicatat dan direkomendasikan untuk melakukan isolasi mandiri,” tukas Febi. (AERO)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.