Tulungagung – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Tulungagung adakan acara kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan HKG Provinsi, pada tanggal 2 Mei 2017 kemarin di halaman Gedung Olah Raga (GOR) Lembupeteng, yang dihadiri juga oleh Gubernur Jawa Timur Suekarwo. Dalam kegiatan itu banyak sorotan dari masyarakat dan LSM Tulungagung. Karena dalam acara tersebut pemerintah Tulungagung mengeluarkan anggaran cukup besar untuk kegiatan.
Untuk penyewaan sarana dan prasarana stand saja pemerintah daerah Tulungagung mengeluarkan dana dengan pagu sebesar Rp 588.687.000, dari sumber dana APBD.
Pemenang lelang tander tersebut adalah PT.Indo Potensy Semarang. Kegiatan tersebut di agendakan selesai dalam jangka waktu tiga hari.
Dalam kegiatan tersebut Kadis DPMD Tulungagung Eko Asistono, saat dikonfirmasi wartawan Medinas, Jum’at (18/08) di kantor DPMD mengatakan dan membenarkan adanya acara tersebut dan dengan biaya sebesar itu.
Eko Asistono juga mengatakan kalau dalam semua kegiatan itu sudah masuk dalam anggaran. “Seperti penyewaan panggung, kursi dan meja, stan dan terop, AC, keamanan semuanya sudah masuk pagu anggaran itu,” ungkapnya.
Eko juga menambahkan, “yang pasti semua atau segala sesuatu yang dibutuhkan dalam kegiatan itu sudah di urusi oleh PT pemenang tander mas, kecuali terkait kosumsi. Dan saya hanya tahu bersih, semua kegiatan itu pokoknya beres mas, kalaupun ada penyelewengan dana terkait kegiatan itu, kita pasti kena audit, BPK pasti disuruh mengembalikan ke KASDA. Untuk audit BPK pun kita tidak ada permasalahan mas”, tambahnya.
Dan dari sudut pandang masyarakat sendiri terkait kegiatan itu, salah satu warga Kedungwaru berinisial YY yang datang di acara tersebut mengatakan, kalau dana sebesar itu untuk menyewa peralatan sound sistem, stand, tenda dengan ukuran segitu, selama tiga hari itu terlalu mahal dan sangat besar anggaran yang dikeluarkan. Karena kita juga tahu stand terop yang dipakai ukuran 20 x 90 m, dan tenda kecil ukuran 4 x 4 ada empat titik,” katanya. (soni)
