Disinyalir Limbah CPO Cemari PL, Nelayan PIM Resah “Periuk Nasinya ” Terganggu

MUKOMUKO, medianasional.id – Dari daerah Perairan Laut (PL) Pantai Raja Wali (PRW) yang berada desa Pasar Bantal, kecamatan Teramang Jaya, sampai ke PL Pantai Indah Mukomuko (PIM) di keluarahan Koto Jaya, kecamatan Kota Mukomuko, disinyalir  dicemari  limbah pabrik Crude Palm Oil (CPO). Membuat resah para nelayan yang mengatungkan periuk nasinya, dari hasil melaut.

Herannya, dari mana datangnya limbah pabrik CPO itu, samapai sekarang belum belum diketahui. Entah pabrik mana yang melakukan semacam dosa itu, masih dalam teka-teki. Para nelayan PIM mengatakan, pihaknya terkedala dalam memperoleh hasil tangkapan. Karena sibuk membuang sampah berupa bekas olahan penggilingan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Pihak nelayan tersebut,  meduga penyebab tercemarnya laut itu,  berasal dari limbah pabrik pengelola oil palm (Minyak  Mentah, red), yang kabupaaten ini.

Melihat kesusahan serta keresahan yang tengah dialami para nelayan PIM, mendapat tanggapan dari ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kolisi Rakyat Mengguat (KRM) Yuliasman Sidi. Dijelaskanya, besar kemukinan indikasi itu bersal dari pabrik CPO. Karena limbah tersebut, berbentuk gumpalan serta berlendir, yang berbau busuk serupa aroma limbah CPO. Menurunya, berkenaan dengan hal tersebut, pihak dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) harus dan segera mengambil langkah konkrit.  Yang semestinya mencari asal dari mana datangnya sumber pencemaran tersebut. Dan harus ada upaya semacam infetigasi, yang segera dilakukan pihak LHK itu.

“ Itu jelas-jelas limbah pabrik CPO kelapa sawit. Dari mana datang limbah tersebut, kita tidak mengetahuinya, secara jelas. Yang jelas terdapat belasan pabrik CPO di kabupaten Mukomuko ini. Kalau dilihat dari bentuk serta teksturnya, berdasarkan laporan para nelayan PIM kepada saya, ciri-ciri serta bentuknya jelas itu adalah limbah pabrik CPO. Seharusnya pihak dinas LHK, berupaya mencari sumber, dari pabrik CPO mana limbah tersebut bersal.” Ujarnya.

Namun awak medianasional.id, berusaha meminta kertangan dari pihak dinas LHK setempat, sekitar pukul 10:13 wib, Senin (02/04).  Akan tetapi pada waktu itu, tidak ada pihak yang berkopeten dikator itu yang dapat memberikan keterangan. Namun ada salah seorang staft dikator tersebut, menyatakan bahwa kepala dinas, tidak berda ditempat. Demekian pula dengan Kepala Bidang (Kabid) Penata Penaatan, Perlindungan dan Penikatan Kafasitas (P4K), di dinas LHK setempat, Fernandi Septano Asri, juga tidak berada dikantornya. Lantas awak media ini, beruasaha menghubunginya via ponsel. Nomor yang dituju terhubung, akan tetapi sayang tak mau membalasnya.(Aris)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.