Dituduh Mencuri, Tukang Becak Dianiaya Tiga Security

Surakarta177 Dilihat

Surakarta, medianasional.id – Jum’at tgl 17 April 2020 sekitar pukul 15.30 lWib. tempat kejadian perkara (Tkp) di museum keris Sriwedari Kota Solo Surakarta Jawa Tengah. Seorang bapak tua pengayuh becak yang sudah lama ditinggal (alm) istrinya sedang mencari sesuap nasi dan rejeki menjadi tukang becak di jalan raya Solo untuk menghidupi anak – anaknya yang bekerja sebagai tukang becak dari tahun 1980.

ADVERTISEMENT

Korban bernama NGADINO Desa, Pinggir  Kelurahan, Telukan Kabupaten,  Sukoharjo,  yang bekerja sebagai tukang becak tidak pernah mengeluh siang dan malam tidak pernah mengenal lelah mengayuh becak demi untuk menghidupi anak-anaknya yang penting halal.

Korban mengatakan kalau nggak kerja katanya mau makan apa,, “anak-anak masih perlu biaya juga yang lain, “(ra obah ra mangan) bahasa jawanya kalau gak kerja gaj makan, kata korban tersebut,

Baru kali ini korban mengalami tindak kekerasan dituduh mencuri tanpa bukti di Musium Keris Sriwedari dan dipukuli tanpa belas kasihan sedikitpun tiga (3) Security yang masing -masing berinisial,  Sn,  Fj dan Yt,  ketiga pelaku tersebut  dengan bringas menganiaya tukang becak sampai banyak mengeluarkan darah tetap di hajar tanpa adanya barang bukti tersebut.

Tiga Security yang arogan seperti preman yang sudah kemasukan hawa nafsu iblis dengan brutal menganiaya dan menuduh tanpa bukti main hakim sendiri.

Awal kejadian korban tersebut telah menurunkan penumpang di selatan Musium Keris Sriwedari, “korban berhenti sejenak dan ingin buang air kecil karna sudah tidak tertahan.

Korban lalu mencari toilet disekitar lokasi, karena tidak tahan korban terpaksa melompati pembatas pekarangan kosong diblakang, “tuturnya.

Di perkirakan mungkin sudah tidak terlihat orang, “korbanpun langsung buang air kecil dipinggir jalan, “kebetulan di jalan pas ada tiga (3) sekurity lewat yang langsung teriak maling maling.

Karena korban tidak merasa bersalah dan tidak mencuri korban (tukang becak) dengan santai berjalan menuju ke becak untuk kembali menggayuh becak untuk mencari rejeki, belum sampai ke becak korbsn langsung di hajar 3 orang security tanpa pikir panjang tanpa barang bukti dan tanpa penjelasan dulu dari korban tiga (3) security tersebut langsung main hakim sendiri memukuli pakai kayu seperti toya tongkat pramuka.

Muka korban di tendang pakai kaki di tonjokin ketiga security dan punggung di pukuli pakai kayu di hajar sampai kayu tersebut patah tidak ada ampun sama sekali.

dengan keadaan tak berdaya dgn darah yg mngucur dari muka dan dari hidungnya korban tetep kekeh tidak mau mengakuinya mencuri, “karena memang korban benar-benar sama sekali tidak merasa mencuri, “dan apa yg harus diakuinya karena memang tidak mencuri.

Tapi pembelaan dari korban tidak dihiraukan sama seksli oleh pelaku ketiga security tersebut, “setelah puas menghajar tiga (3 ) security tersebut kemudian langsung membawa korban ke kelurahan terdekat dan setelah menghantar korban tiga (3) security tersebut langsung pergi tampa ada bukti apapun yang dituduhkanya di kelurahan, “tuturnya.

Tidak lama kemudian dari pihak kepolisian datang dan langsung mengitrogasi korban, lalu dikasih P3K dari pihak polisi tersebut dan di bebaskan karena tidak terbukti mencuri dan tiada nya bukti yang dituduhkan, “tandasnya. (Rudi Sirait).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.