Di Tengah Revolusi Mental, Masih Banyak Warga Indonesia Tak Hafal Pancasila

Brebes94 Dilihat

Brebes, medianasional.id – Di era modern dan revolusi mental serta syarat pendidikan menjadi hal yang mutlak didapat oleh setiap warga negara Indonesia, masih banyak pemuda yang tidak mengenal dan hafal dasar negara.

ADVERTISEMENT

Seperti halnya yang dilakukan salah satu Karyawan perhutani M.Saefulloh yang menguji setiap penggarap lahan di bawah tegakan perhutani di RPH Kalikidang BKPH Paguyangan KPH Pekalongan Barat pada hari lahir Pancasila (01/06) kemarin.

Gagasan muncul ketika pertemuan seluruh warga penggarap hutan di bawah tegakan yang sedang menerima sosialisasi alih komoditas dari tanaman sayur mayur ke kopi di wilayah RPH Kalikidang BKPH Paguyangan. Seluruh yang hadir diuji mengucapkan butir – butir pancasila dari sila pertama hingga kelima.

“Hampir 75 persen tidak hafal Pancasila, padahal secara umur baru 35-an tahun, ada yang hafal tapi tidak berurutan,” kata Saeful kepada wartawan, Sabtu (02/06).

Saeful yang bertugas sebagai KRPH/Mantri Perhutani mengatakan, langkah ini sebagai upaya menguji masyarakat, apakah mereka tahu dasar negara dan hafal, pada kenyataanya banyak yang tidak hafal.

“Sangat disayangkan memang ketika pemerintah menggalakan cinta NKRI malah masyarakat kita masih ada yang tidak tahu Pancasila yang jelas-jelas di gagas para pendahulu kita untuk menuju kemerdekaan9″8 ungkap Saeful.

Saefulloh yang dikenal sebagai KRPH/Mantri perhutani yang dekat dan bersahaja terhadap warga sekitar hutan selalu mempunyai ide dan gagasan untuk mencerdaskan masyarakat sekitar hutan.

“Setiap momen apa saja saya selalu punya ide untuk bertanya tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan, juga sebagai warga negara yang baik yang taat akan aturan pemerintah dan undang – undang negara walaupun dalam suasana santai dan penuh keakraban”, kata Saeful.

“Masyarakat kita butuh sentuhan, tetap tegas tapi tidak keras, jadi hutan kita aman, masyarakat juga nyaman”, imbuhnya.

Penulis : Lukman Hakim
Editor : Dian Fitriyani

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.