Mukomuko, medianasional.id = Coffee morning yang digagas oleh Polisi Resor (Polres) kabupaten Mukomuko, Rabu (21/11/2018) bekejsama dengan TNI, Pemkab, BPBD, PMI, Basarnas, Dinas Kesehatan,PUPR dan BMKG, memabahas antisipasi dan penanggulangan terhadap terjadinya bencana di daerah tersebut.
Pasalnya, berdasarkan penilitian para ahli biografi, bahwa di provinsi Bengkulu terdapat 7 kabupaten yang dinyatakan rawan terhadap terjadinya Bencana Alam (BA), diantaranya adalah kabupaten Mukomuko. Oleh karena itu, masyarakat Mukomuko diharuskan siaga serta waspada dan mawas diri terhadap BA yang bisa terjadi kapan saja. Perihal itu sebagaima harapan Kapores Mukomuko AKBP. Yayat Ruhiyat. SIK dalam sambutannya, yang diwakli oleh Kabag Ops, Kompol. Hasdi.
“ Masyarakat Mukomuko harus waspada terhadap bencana, yang suatu saat bisa saja terjadi. Karena provinsi Bengkulu terdapat 7 kabupaten yang merupakan rawan terjadinya berncana, termasuk kabupaten Mukomuko. Dan di kabupaten Mukomuko, terdapat pula 7 kecamatan yang rawan bencana,” paparnya.
Sementara itu penjabat Sekda Mukomuko Marjohan, mengapresiasikan acara yang digelar tersebut. Karena pada tahun 2018 ini ungkapnya, sering terjadi banjir dan kebakaran yang melanda beberapa kecamatan di Mukomuko. Tentunya perihal itu lanjut Marjohan, merupakan keprihatin kita bersama,” ujarnya.
Dikatakan Marjohan, Pemkab Mukomuko juga ikut prihatin terhadap becana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Donggala dan Sigi beberapa waktu lalu. Diharapkannya kepada masyarakat, sebaiknya waspada terhadap BA. Dia mengharapkan masyarakat jangan sampai panik, kalau hal itu terjadi. “ Kalu hal itu terjadi, sebaiknya tidak usah panik,” katanya.
Perihal serupa juga diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Nur Gubaidi. Sebelumnya dia mengucapakan salam hormat dan selamat datang kepada forum kordinasi pimpinan daerah dan para hadrin sekalian yang hadir. Dikatakannya, ada 9 potensi BA yang harus di antisifasi, diantaranya banjir rob, banjir bandang, gempa, tsunami, tanah lonsor, Kebakaran.
Lebih lanjut disampaikan, yang menyebapkan banjir bandang itu bisa terjadi, tidak hanya akibat gundulnya hutan. Akan tetapi akibat serin terjadinya gempa, juga dapat memicu terjadinya. Dia menganjurkan, seharusnya seluruh desa dikabupaten Mukomuko, dibuat program Desa Tangguh Terhadap Bencana (DTTB), yang saat ini baru terdapat 4 desa, yang mendapatkan perhatian khusus tersebut.
“ Apabila bencana itu terjadi, yang paling penting dilakukan adalah peringatan dini, seperti pemukulan kentongan. Saya ingin mengajak hadirin sekalian, mengenal lebih jauh bahwa Bengkulu merupakan provinsi yang rawan terhadap bencana. Karena terdapat gunun berapi di dasar laut, (Ring of Fire). Dan Indonesia berada di tiga tumpukan lepeng, yang sewaktu-waktu akan terjadi pergerakan,” unkapnya.
Dilanjutkannya, masyarakat sebaiknya jangan berfikir bahwa di Mukomuko tidak akan pernah terjadi gempa yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Lantaran Mukomuko pernah digoncang gempa yang besar, yaitu 7,9 SR tetapi tidak terjadi tsunami. “Sebaiknya tetap waspada, dan jangan termakan oleh issu-issu yang demikian itu, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dan ada baiknya kita harus tetap antifasi, kalau-kalau hal itu terjadi,” pungkasnya.(Aris)