Bupati Wihaji Wacanakan Gerakan Matikan HP Dan TV

Batang80 Dilihat

Batang, medianasional.id Perkembangan teknologi informasi sekarang ini merubah pola hidup masyarakat, yang berakibat pada hilangnya karakter dan adab berbudaya.

ADVERTISEMENT

Kekawatiran tersebut disampaikan Bupati Batang Wihaji dalam sambutan pelantikan Pengurus Daerah Rifaiyah di Pendopo Kantor Bupati setempat Sabtu, (28/7/18). Dalam kegiatan tersebut hadir pula Wakil Bupati Suyono, Ketua MUI KH. Zainul Iroqi, Ketua PP Rifaiyah Mukhlisin Muzarie, Ketua Pengurus Wilayah Jawa Tengah Sudarji

“Untuk mencegah terpengaruhnya masyarakat oleh tayangan yang tidak mendidik, maka masih kita kaji dan wacanakan gerakan matikan Hand Phone dan TV pada waktu Mahgrib sampai dengan Pukul 20.00. WIB,” Kata Wihaji

Lebih lanjut disampaikan masyarakat sekarang baik orang tua dan anak lebih cenderung menghabiskan waktunya untuk berkomunikasi dengan HP, kalaupun di rumah mereka lebih disibukan dengan HP dan TV sehingga wacana tersebut harus kita kaji dan untuk bisa diterapkan oleh lingkungan keluarga.

“Dan inilah mungkin merupakan bagian kecil dari dakwah KH Rifaiyah untuk tidak terpengaruh jauh dengan budaya yang tidak sejalan dengan ajaran Islam,” kata Wihaji yang disambut tepuk tangan ribuan jamaah Rifaiyah.

Disampaikan juga bahwa sudah sejarah perjuangan pendiri Rifaiyah yaitu KH. Syeh Rifai sebagai ulama besar yang melawan penjajahan Belanda dengan berdakwah yang membumi yang di tuliskan dalam bahasa jawa terkenal kita irengnya sangat diterima oleh masyarakat pada zamanya.

“Karyanya berupa kitab dan batik dijadikan sebuah media dakwah untuk melawan kolonial Belanda, sehingga layak dan patut perjuanganya KH. Syeh Rifaiyah ditetapkan menjadi Pahlawan nasional di tahun 2004 atas usulan Bupati Batang Bambang Bintoro,” Kata Wihaji

Bupati berharap Kaum Rifaiyah bisa bersinergi dengan Pemkab Batang dalam pembangunan melalui karya – karya warisan KH Syeh Rifaiyah dalam dakwah Islamnya yang sangat cinta tanah air dan karya – karua seni membatiknya yang sudah mendunia harus dilestarikan.

” Untuk mendukung karya dan perjuangannya Pemkab akan menjadikan batik Rifaiyah sebagai salah satu seragam kerja, serta akan membantu pembangunan musium Rifaiyah yang ada di Limpung sebagai wisata religi,” jelas Wihaji

Ketua Pengurus Pusata Rifaiyah Mukhlisin Muzarie mengatakan, 196 tahun yang lalu KH. Syeh Rifai diproses dan di dakwa sebagai seorang pemimpin pemberontakan terhadap kolonial Belanda, mereka diasingkan bukan karena mengajar mengaji tapi menanamkan semangat memberontak penjajahan.

“Karya kitabnya yang dituangkan dalam bahasa Jawa untuk memudahkan masyarakat agar dapat menangkap tentang ajaran Islam dan penyebab utama kemunduran umat islam,” katanya

Ia juga mengatakan dengan dakwah dan karyanya yang di sebarkan di nusantara khusus di Jawa, hasil perjuangan KH Rifaiyah turut mengantarkan Indonesia merdeka. Oleh karena itu kita harus ikut melanjutan perjuangannya melaui dakwah dan karya.

” Santri Rifaiyah banyak tersebar di pulau Jawa tapi juga di sumatra, papua, kalimantan, Maluku yang sekarang sudah menyebar di kepulauan Indonesia di 24 Propinsi tapi berada di pedalaman yang siap berdakwah,” katanya

Sementara Ketua Pengurus Derah Rifaiyah masa periode 2018-2023 Nur Khamid mengatakan memohon dukungan dan doa agar bisa melaksanakan koordinasi dan konsolidasi untuk melaksanakan amanah dengan baik.

” Saya mohon kerjasamanya baik Pemkab ormas islam, karena kami siap bekerjasama untuk melaksnakan kegiatan sosial dan keagamaan serta siap berkontribusi positif kepada pemkab dan Bangsa, Riifaiyah siap ikut melaksanakan pemberantasan terorisme dan radikalisme,” lantangnya

Adapun jajaran Pengurus PD Rifaiyah Kabupaten Batang yang dilantik yaitu Ketua Dewan Syuro, Kiyai Ahmad Munthohar, Sekertaris H Ziinudin, Ketua PD Rifaiyah H Nur Khamid, Sekertrais M Rifai
Bendahara H Nurosikhin.

Kontributor : edo

Editor : Puji_Leksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.