Bupati Kebumen : Tak Ada Istilah Parcel Lebaran

Kebumen57 Dilihat

Kebumen, medianasional.id – Dalam moment lebaran tahun ini, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menegaskan, tidak akan menerima dan menolak pemberian parcel lebaran dari siapapaun. Termasuk dari tokoh masyarakat maupun ASN.

Hal itu ia sampaikan usai shalat tarawih dan silaturahmi bersama di Masjid Sunankalijaga di Sambirkadipaten, Prembun, Jumat 30 April 2021. Turut hadir Plt Asisten 3 Setda Kebumen Asep Nurdiana beserta sejumnlah OPD, Forkopimcam Prembun dan Pemerintah Desa setempat.

“Saya mohon kepada masyarakat siapapin agar tidak perlu memberikan parcel atau apapun ke bupati dan wakil bupati. Insya Allah kalau kami yang dikirim, akan kita kembalikan,” jelas Arif.

Bupati Arif menyatakan tidak sepantasnya parcel itu diberikan kepada bupati dan wakil bupati, karena ia adalah pejabat negara yang harus bisa menjaga itegritas. Ia khawatir pemberian parcel itu dibarengi dengan kepentingan lain. “Jadi untuk menghindari hal yang tidak-tidak lebih baik tidak usah,” jelasnya.

Komitmen Bupati untuk tidak menerima parcel lebaran dari masyarakat, juga sudah ia tunjukan saat dirinya menjabat sebagai wakil bupati Kebumen. Saat ditunjuk sebagai wakil bupati pada 2019 lalu, Arif sudah terbiasa menolak parcel lebaran.

Dalam tarhim bersama itu, Arif juga menyatakan, bahwa tiga hari setelah lebaran objek wisata di Kebumen secara keseluruhan akan ditutup. Hal ini untuk mencegah penumpukan wisatawan usai lebaran, karena diprediksi banyak warga Kebumen yang nekad tetap mudik.

Selain itu, pemerintah juga melarang pesta hajatan pernikahan selama 7 hari setelah lebaran. Pemerintah hanya mengizinkan prosesi ijab qobul, yang cukup dihadiri sepasang pengantin, wali, dan saksi. Untuk pestanya harus dilaksanakan 7 hari usai lebaran.

“Ini sementara untuk mencegah adanya penambahan kasus corona. Karena pada saat kita rapat dengan Satgas Covid-19, dan Prokopimda, kasus covid-19 masih mengalami peningkatan, sehingga upaya pencegahan perlu dilakukan,” kata Arif.

Diantara upaya yang dilakukan adalah untuk sementara waktu objek wisata kita tutup, sampai tiga hari setelah lebaran. Termasuk hajatan nikahan juga dilarang sampai tujuh hari setelah lebaran.

Dalam Tarhim keliling di berbagai kecamatan itu, Arif terus mengajak masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan. Baik saat ibadah tarawih di masjid, ataupun saat bekerja di luar.

Seperti Tarhim sebelumnya, diujung acara Bupati juga bekesempatan menyerahkan bantuan paket sembako.

 

Reporter : Tyo

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.