BUMDesa Dapatkan Bantuan 1 Miliar Dari Kemendes PDTT

Jawa Timur71 Dilihat
Bupati Malang Rendra Kresna saat acara gelar olahan makanan berbasis lokal.

Malang, redaksimedinas.com – Kegiatan peningkatkan kesadaran masyarakat perdesaan untuk menghimpun kekuatan ekonominya melalui badan usaha milik desa (BUMDesa) oleh Pemerintah Pusat melalui Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus dilakukan.

Bahkan, Kemendes PDTT sejak mulai berdiri menjadi bagian dari kementerian  telah memasukkan pendirian BUMDesa sebagai program prioritas sampai saat ini. Pemerintah desa (pemdes) terus distimulus melalui dana desa (DD)  untuk berhimpun dengan masyarakatnya mendirikan BUMDesa.

ADVERTISEMENT

Tahun ini,  Kemendes PDTT dalam konteks memandirikan pemdes dan masyarakat desa meluncurkan program bertajuk Akademi BUMDesa. Salah satu stimulus program ini adalah adanya bantuan sebesar Rp 1 miliar bagi BUMDesa aktif.

Hal ini disampaikan oleh Haryono Suryono, ketua Dewan Penasihat Kemendes PDTT, yang menyampaikan,  BUMDesa aktif bisa mendapat bantuan senilai tersebut dan peruntukkannya bisa digunakan untuk pembangunan  sarana prasarana penunjang kesejahteraan masyarakat desa.

“Syaratnya BUMDesa aktif serta pengelola harus di sekolahkan di Akademi BUMDesa,” kata Haryono saat datang di Candi Kidal,  Kecamatan Tumpang, dalam acara saresehan rakyat,  kemarin (10/03/2018).

Pernyataan tersebut direspons positif oleh Bupati Malang Dr H Rendra Kresna yang menyampaikan,  378 desa yang ada di wilayahnya rata-rata memiliki potensi yang bisa digali dan dikembangkan dalam BUMDesa.

“Kami punya potensi dan sebagian telah digali oleh pemdes dan masyarakatnya. Adanya program Kemendes tersebut tentunya menjadi peluang besar dalam menyejahterakan masyarakat desa. Intinya,  libatkan sebanyaknya para pemuda yang ada di desa, ” kata Rendra,  Minggu, (11/03/2018).

Pelibatan pemuda desa dalam ikut serta membangun perekonomian melalui BUMDesa,  selain sebagai wujud partisipasi segala lini dalam pembangunan juga sebagai bentuk proteksi atas urbanisasi.

Saat pemuda dilibatkan dalam pembangunan, maka urbanisasi bisa ditekan. Bahkan,  ujar Rendra,  saatnya para pemuda di desa berinovasi atas berbagai potensi yang ada di wilayahnya.

“Di pundak pemuda yang kreatif,  berbagai inovasi bisa diwujudkan dalam BUMDesa, ” imbuhnya sambil mencontohkan kreativitas para pemuda yang bersinergi dengan pemdes-nya di Pujon Kidul. Dari inovasi tersebut,  lahirlah Wisata Kafe Sawah dalam naungan BUMDesa dengan pendapatan setiap tahunnya tidak kurang sekitar Rp 1 miliar.

Rendra juga menegaskan,  saatnya pemdes tidak terus menggantungkan dirinya dalam berbagai bantuan keuangan dalam pembangunan di dalam masyarakat, baik dari tingkat pemerintah daerah maupun lainnya.

“Di sinilah tugas para pemuda dituntut untuk kreatif dalam menggali dan mengembangkan potensi desanya. Saya yakin bisa dengan melimpahnya potensi serta berbagai contoh keberhasilan di desa lainnya, ” ujar ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur (Jatim) ini.

Disinggung mengenai adanya stimulus dari Pusat mengenai bantuan Rp 1 miliar untuk BUMDesa aktif,  Rendra secara tegas mendukung dan akan terus mempersiapkan ratusan  desa di bawah wilayahnya untuk memiliki BUMDesa. Selain tentunya akan juga memfasilitasi melalui jajarannya,  yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Malang dalam berbagai penguatan pengelolanya.

“Konsep pembangunan kita jelas,  salah satunya menurunkan kemiskinan. Lewat BUMDesa bisa jadi jalannya. Tapi tentunya bukan sekedar nama saja ada,  manfaatnya tidak ada. Karenanya kita dukung program pusat untuk ini, ” tegas Rendra.

Bagian dalam proses fasilitasi Pemerintah Kabupaten Malang dalam persoalan tersebut adalah dengan adanya berbagai pameran produk unggulan desa melalui BUMDesa aktif. Seperti yang akan digelar besok (12/03/2018) di wilayah Gondanglegi.

Akan ada sekitar 14 kecamatan dan 19 desa yang telah memiliki BUMDesa akan aktif menggelar produk unggulannya di Desa Ketawang, Gondanglegi.(nrt)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.