Bukan Dokter, Tapi Tiap Harinya Tanyai Pasien Berbeda- Beda

Jawa Timur65 Dilihat

Malang, redaksimedinas.com – Pengalaman kerja merupakan pengalaman yang sangat berharga. Pengalaman kerja juga bisa menjadi sebuah pembelajaran tersendiri.

Belajar dari pengalaman, membuat Kurrotul Desfirea Widya Kusuma (26) merasa bersemangat bekerja.

Perempuan asal Banyuwangi yang kini bekerja di Kehumasan Persada Hospital itu sejatinya bukanlah lulusan Ilmu Komunikasi, melainkan lulusan S1 Manajemen di UB, dilanjutkan S2 Administrasi di ITB.

Sebelum bekerja seperti saat ini, ia bekerja di sebuah perusahaan ekspor hasil laut di Muncar, Banyuwangi. Setelah itu ia melanjutkan kuliah S2 di ITB.

Diceritakan olehnya, jika dulu dia menawarkan barang karena bekerja sebagai marketing di perusahaan ekspor, kali ini ia harus bersikap berbeda saat berada di institusi rumah sakit.

“Dulu senang kalau barang yang ditawarkan dibeli. Tapi sekarang kita harus memposisikan diri seperti keluarga pasien. Pasalnya, tidak ada yang bahagia masuk rumah sakit,” ujarnya, Jumat (09/03/2018).

Setiap hari, mulai Senin hingga Sabtu, Desfirea selalu rutin berkeliling ke kamar-kamar pasien. Ia berinteraksi langsung dengan pasien atau keluarga pasien.

Dari interaksi itu, ia mendengar kritik dan saran dari pasiennya. Selain itu, kunjungan rutin tiap hari itu untuk membuat pasien nyaman seolah berada di rumah sendiri.

“Saya setiap hari Senin sampai Sabtu menanyakan pasien yang berbeda. Apakah ada saran dan kritik? Kalau ada informasi, Langsung saya telusuri. Ini hal yang baru buat saya,” paparnya.

Bersamaan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional, Desfirea berpendapat bahwa perempuan juga memiliki andil sosial dalam dunia kerja. Ia juga mengatakan banyak perempuan hebat saat ini.

Sudah sepatutnya perempuan mendapatkan peran yang setara dalam strata sosial maupun kesempatan berkarir.

Namun di sisi lain, Desfirea juga berharap perempuan bisa menjaga nilai luhur agar tidak terseret ke pergaulan yang negatif.

“Perempuan zaman sekarang, perempuan tangguh, hebat dan lebih modern tapi baiknya tetap melekat nilai luhur,” tutupnya.(nrt)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.