Berpuisi di TMII, Ibu Munafah Asip Promosikan Batik

Uncategorized273 Dilihat

Jakarta, redaksimedinas.com – Dipucuk senja. Berdua kita pandang pekarangan yang luasnya sudah tidak seberapa. Serpihan kenangan meretak di tanah. Dulu hijau rumput tumbuh bersama gurau bocah bocah. Ada tawa kakak beradu tangis dengan adiknya. Ada aku, atau kamu, yang setia melerai manja.

ADVERTISEMENT

Begitu sepenggal puisi prolog Ketua Dekranasda Kabupaten Pekalongan ibu Munafah Asip saat tampil acara Pentas Teater Tari “Iki Latarku” di Sasono Langen Budaya Taman Mini Indonesia  Indah (TMII) Jakarta baru  baru ini(22/12) .

Pentas teater tari” Iki Latarku” adalah persermbahan mahakarya dari Deddy Lutan  Dance Company dengan sutradara maestro Penata tari Nasional Elly D Lutan. Pagelaran seni budaya tari kolosal dan teater ini dengan bercerita tentang perempuan dengan segala kekuatan, kelemahan, kelapangan dan keuletan dalam kehidupan dengan pemain pendukung  oleh komunitas dan seninam, artis Ine Febriyanti, Djarot B Darsono, Anuswirsyah dan seniman nasional lainnya.

Munafah Asip menyatakan merasa bersyukur dapat tampil dengan para seniman nasional. Menurutnya kegiatan ini juga dalam rangka membangun tali silaturomi dengan mereka seniman yang waktu itu tampil di Kabupaten Pekalongan melalui acara Tutur Batik.

Kesempatan ini juga sebagai promosi tentang batik pekalongan yang bukan hanya sekedar untuk produk fasion saja akan tetapi menjadi produk seni dan budaya. Sehingga wajar pada pagelaran ini corak batik mendomasi disamping ragam kain se Indoneneisa lainnya.”Diharapkan dengan dengan semakin dikenalnya batik pekalongan ini akan berkorelasi dengan majunya UMKM di Kabupaten Pekalongan juga. ”tandasnya.

Sementara itu Kadisporparbud Bambang Irianto menyampaikan tampilnya  ibu Munafah Asip ini sesuatu kehormatan, karena dapat tampil pada even nasional dengan para seniman nasional pula, seperti Ine Febriyanti.

Dan penggunaan batik sebagai properti pagelaran ini merupakan bagian  promosi yang luar biasa bagi Kabupaten Pekalongan ke dunia luar. Ia berharap hal ini  membawa dampak positif bahwa batik bukan sebagai produk saja  tapi sebuah budaya yang bisa dilestarikan.(red)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.