Medianasional.id
Ternate – Bendera merah putih yang merupakan bendera kebangsaan negara indonesia, Sang Saka Merah Putih atau kadang disebut Sang Dwiwarna (dua warna). Dimana Bendera Negara Sang Merah Putih yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih dan kedua bagiannya berukuran sama yang kemudian dijadikan sebagai bendera negara Indonesia.
Sementara bendera merah putih yang notabenenya sebagai bendera kebanggaan negara Indonesia ini, dibiarkan rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam bertempat di pos jaga pelabuhan tambat kapal bongkar muat milik AST atau HS, bertempat di Daulasi, Kelurahan Tafure, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
Dari Infromasi yang di himpun media ini, pelabuhan tambat kapal yang di duga tanpa ijin dan di back up oleh oknum aparat itu, diduga sengaja membiarkan benderah merah putih berkibar siang malam hingga berMinggu-Minggu dan bahkan berbulan bulan, berdiri kokoh dalam kondisi rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam.
Selain itu, praktisi hukum, Muhammad Konoras saat ditemui media ini mengatakan bahwa untuk benderah merah putih, diatur menurut UUD 1945, Undang-undang RI Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan dan Peraturan Pemerintah No 40/1958 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia, Selasa (17/5/2022).
“Sebagai warga negara Indonesia, pemerintah maupun swasta harus patut dan menghargai satu perjuangan para pahlawan (suhada) dengan berdarah darah dan telah kembali mendahului kita menghadap Allah dengan tujuan untuk memerdekakan Indonesia. Sehingga tidak sepantasnya bendera merah Putih yang sobek dan luntur dibiarkan berkibar siang dan malam, ” Tandasnya.
