Bawaslu Ajak Warga Wonosobo Deklarasikan Tolak Politik Uang

Wonosobo547 Dilihat

Wonosobo, medianasional.id – Acara bertajuk Kumandang Menari Tolak Politik Uang yang dihelat Bawaslu Wonosobo, Minggu (3/3) berhasil mengajak ratusan warga terlibat berdeklarasi dan menandatangani komitmen ciptakan Pemilu Bersih Adil dan Bermartabat. Acara yang digelar di Pasar Kumandang, Dusun Bongkotan, Desa Bojasari , Kecamatan Kretek tersebut didukung berbagai komunitas.

Komunitas yang terlibat aktif di antaranya Sanggar Tari Satria, Wonosobo Rock Community (WRC), Wonosobo Reggae Bersatu (WRB) serta pedagang dan pengunjung pasar wisata tersebut.

Sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB, ratusan pengunjung sudah mulai memadati pasar wisata tersebut. Di panggung sebelah timur, dibentangkan kain putih untuk membubuhkan tanda tangan warga tolak politik uang. Sementara itu, kelompok musik WRC, WRB serta belasan penari dari Sanggar Satria Wonosobo secara bergantian mementaskan kreasinya disertai ajak kepada warga terlibat dalam pengawasan Pemilu 2019.

Sekitar pukul 10.00 WIB, Ketua Bawaslu Wonosobo Sumali Ibnu Chamid didampingi empat komisioner lain , Eko Fifin Haryanti, Nasir Salasa , Annas dan Danil Arviyan memimpin deklarasi yang diikuti ratusan warga.

Teks deklarasi berisi tiga poin, di antaranya komitmen warga ikut terlibat dalam menciptakan Pemilu 2019 berlangsung bersih, Adil dan Bermartabat, Memberantas berita hoax melawan politisasi SARA, kemudian masyarakat pemilih berkomitmen tolak politik uang.

“Hari ini Bawaslu Wonosobo di Pasar Kumandang, ajak warga bersama sama gugah kesadaran tolak politik uang,” kata Sumali Ibnu Chamid, disela memimpin deklarasi.

Sumali menegaskan, kegiatan ini sengaja digelar di Pasar Wisata Kumandang. Harapanya selain gugah kesadaran. Pedagang, pengunjung juga ikut mendukung program wisata desa.

“Kami akan jangkau desa desa, supaya informasi tentang pengawasan pemilu meluas,” katanya.

Acara ini, lanjut Pria yang kerap disapa Ale ini, dikemas dengan pendekatan budaya dan melibatkan berbagai komunitas. Sehingga acara lebih berdampak. Karena berbagai komunitas merasa memiliki tanggung jawab yang sama mendukung pengawasan Pemilu.

“Desain acara, pengisi acara, semua dari komunitas bekerjasama dengan Bawaslu, harapan kami kesadaran pengawasan Pemilu akan meluas,” kataanya.

Sementara itu, Syaifurahman dari dari Kelompok WRB menyatakan, komunitasnya sangat senang dilibatkan dalam acara Bawaslu dari proses perumusan konsep hingga pelaksanaan.

“Kami senang sehingga dapat berkontribusi dalam mewujudkan Pemilu Bersih,” katanya.

Hal senada disampaikan Fahmi Hidayat Ketua WRC, pihaknya apreasiasi model sosialisasi yang dilakukan Bawaslu dengan pendekatan seni budaya.

“Sehingga semua kalangan bisa menangkap pesan yang disampaikan,” pungkasnya. (Andika)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.