Bangunan Pada Masa Bupati Ichwan Yunus Diduga Tersiakan, Dan Disinyalir Telah “Menjadi Sarang Hantu”

Bengkulu, Galeri, Sumatera106 Dilihat

MUKOMUKO, medianasional.id– Gedung bekas produksi makanan khas derah, kabupaten Mukomuko, yang telah lama tak ditempati diduga tersiakan, dan  kini disinyalir telah menjadi sarang “Hantu”.  Masyarakat setempat mengenal bangunan itu, dengan sebutan (Gedung Tortilla).  Bangunan yang merupakan asset Pemkab setempat  tersebut, dibangun pada masa kepemimpinan Ichwan Yunus sebagai bupati kabupaten Mukomuko, tepatnya pada priode 2010-2015. Seakan ada semacam pembiaran terkait keutuhan asset pemeritah daerah , yang telah bertahun-tahun lamanya  tidak difungsikan itu. Namun tetap berdiri dengan kokoh serta masih nampak bekas kemegahannya. Meskipun  banyak  rerumputan serta kayu-kayuan yang menumbuhi, bangunan tersebut tetapa berdiri menjulang.

Gedung yang terletak diantara perbatasan desa Kota Paraja, kecamatan Air Manjuto dengan kelurahan Bandarratu dan desa Ujung Padang, kecamatan Kota Mukomuko tersebut, seakan tersia-siakan. Dikarenakan tidak mendapatkan pemugaran. Sudah barang tentu hal itu, menimbulkan pertanyaan dari  warga setempat yang merasa peduli, terkait manfaat  asset yang telah menghabiskan keuang daerah pada masa itu, yang diperkirakan rasan juta rupiah.

Asset milik Pemeritah Kabupaten (Pemkab) tersebut, dipertanyakan salah seorang warga Kelurahan Bandarratu, benama Yudi (41). Karena menurunya, meskipun gedung itu tak mendapat perawatan, akan tetepi tetap berdiri kokoh.  Asset yang telah usang dimakan waktu serta terkesan tak mendapatkan hirauan tersebut, diduga juga telah menjadi tempat para anak-aka muda ” Bercubu Mesra”.

“ Saya sangat menyangkan terhadap asset daerah yang tak mendapatkan peratian itu. Masa sudah sekian tahun lamanya, hingga sekarang seakan-akan dibiarkan  begitu saja. Pemerintah terkesan diam tanpa ada upaya melakukan perawatan. Sayang-kan,  tak sedikit uang daerah  yang telah dihabiskan, untuk membangun gedung itu. Dan sekarang ini, saya rasa sudah menjadi sarang “hantu” atau dedemit serta makhluk artral lainnya.”. ujarnya menyayangkan.

Ungkapan yang sama, juga dipaparkan Rio Mardan. Dia mengatakan pihak pengambil kebijakan diderah ini, seoalah-olah buta atau tuli terkai azaz serta manfaat pembangunan itu.  Seakan-akan tak ada niat pengelolaan terhadap asset yang diperkira terdapat azas serta manfaatnya, kalaulah dilakukan semacam pemugaran serta perawatan.

“Ini asumsi saya bolehkan, bahwa  pihak pengabil kebijakan didaerah ini seakan-akan buta atau tuli. karena terkesan tak mau berbuat apa-apa terhadap asset milik daerah itu. Sehingga gedung yang masih nampak bekas kemegahannya tersebut, seolah-olah dibiarkan hancur begitu saja. Buat apa harus membangun gedung yang baru, bangunan lama yang telah menghabiskan anggaran daerah yang tak sedikit, tidak digunakan. Sementara gedung lama itu rasanya masih bisa digunakan jika dilakukan perehapan.” gumamnya.

Disisi lain, berdasarkan pantauan awak medianasional.id ini,  diketahui pintu-pintu bangunan tersebut, banyak yang sudah rusak. Karena diperkirakan ada orang yang membongkarnya  dengan cara paksa. Seperti pada jendela, juga terlihat bekas pembongkaran-pun secara paksa. Dan dari keterangan Rianto warga setempat. Dirinya  pernah melihat penampakan makluk halus, didalam bangunan tersebut. Serta dijadikan oleh para muda-mudi sebagai tempat berkencan. “Kemungkinan bangunan  dihuni mahkluk iastral,  dikarenakan sewaktu sore harinya, terkadang dijadikan sebagai tempat, dalam tanda kutip (Tempat Memadu Kasih), antara sesama lawan jenis yang bukan muhrimnya.” Tutup Rianto.(Toha) Editor : Rismaidi

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.