Fak Fak – Bandara Torea yang berada di Kabupaten Fak Fak Propinsi Papua Barat, keberadaannya kini masih terbilang belum ada perkembangan yang maksimal. Bahkan, kalau dibandingkan dengan bandara yang ada di kabupaten lain, lebih cepat perkembangannya. Hal ini disebabkab dari upaya Pemerintah Daerah yang ingin merelokasi bandara Torea ke daerah Siboru yang jaraknya lebih jauh 20 km lagi.
Menurut Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas III Torea Fak Fak Halek Genuni, seharusnya Pemerintah Daerah lebih memikirkan efisiensi pengembangan letak Bandara, sebelum memutuskan untuk di relokasi. “Bandara Torea sudah ada sejak lama, buat apa lagi kita bangun bandara baru, justru bandara ini yang harus dikembangkan, ” ucap Halek.
Lanjut Kabandara, Masyarakat Fak Fak yang ada di Torea, sudah mengorbankan lahan perkebunannya untuk pembangunan bandara yang sekarang ini. “Seharusnya Pemerintah Daerah harus mendukung perkembangan pembangunan bandara Torea yang sudah dari dulu menjadi kebanggaan masyarakat Fak Fak,” tuturnya.
Selain itu Kabandara juga lebih optimis, bandara Torea tetap akan dipertahankan, karena dari unsur kelayakan sendiri. Sudah turun tim dari kementerian dan menyatakan lahan bandara Torea lebih bagus dari lahan bandara yang rencana akan di relokasi. “Tim dari pusat sudah turun, dan menyatakan lahan di sini lebih bagus dari lahan bandara baru disana,” ungkap Halek putra daerah Papua asli Fak fak.
Kalau dilihat, Bandara Torea memang terkenal dengan medan terbangnya, dimana pesawat dengan ukuran sedang harus benar-benar menguasainya. “Untuk bandara Torea, istilahnya pesawat masuk susah, keluar susah, untuk itu rencananya akan ada penambahan landasan pacu,” jelasnya.
Sekarang ini landasan pacu Bandara Torea baru sepanjang 1200 Meter, untuk itu Kabandara berencana akan ada penambahan 200 meter lagi menjadi 1400 meter. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan maskapai lainnya. (reoten)
