Balai Bahasa Gandeng GIL dan MPAL Revitalisasi Bahasa Lampung

Artikel, Lampung571 Dilihat

Lampung, medianasional.id – Bahasa Lampung adalah rumpun bahasa Proto Malayan yang merupakan salah satu cikal bakal Bahasa Melayu kuna, setidaknya terdiri dari dua dialek yaitu dialek Api dan dialek Nyow dengan berbagai variannya. Bahasa Lampung dipertuturkan oleh entitas rumpun suku bangsa Lampung disebagian provinsi Sumatera Selatan, bagian selatan provinsi Bengkulu, komunitas Cikoneng diprovinsi Banten dan tentunya diprovinsi Lampung sendiri.

Bahasa Lampung memiliki dua dialek utama yaitu dialek Api dan dialek Nyow [Van Der Tuuk], dialek Nyow sendiri dipertuturkan oleh entitas Abung, Tulang Bawang dan Melinting. Sementara dialek Api dipertuturkan oleh entitas Lampung disepanjang pesisir Lampung mulai dari selatan Bengkulu, Pesisir Barat, Pesisir Semaka, Pesisir Teluk Lampung, Pesisir Selatan dan Timur Lampung, Paksi Pak di Lampung Barat, Pubiyan dan Sungkay, Komering, Daya dan Ranau di Sumatera Selatan juga komunitas Cikoneng di Banten.

Sebagai salah satu stake holder bagi pelestarian dan pengembangan Bahasa Lampung, Kantor Bahasa Lampung terus melaksanakan perannya dalam mengasistensi eksistensi Bahasa dan Aksara Lampung. Beberapa waktu yang lalu Kantor Balai Bahasa Provinsi Lampung menyelenggarakan Lokakarya Penyusunan Data Kosakata Lampung diauditorium Hotel Marcopolo Bandar Lampung. Balai Bahasa mengundang Gamolan Institute Lampung [GIL] dan Majelis Penyimbang Adat Lampung [MPAL] juga care taker lainnya seperti Saibatin dan Penyimbang Adat Lampung, Dewan Guru Bahasa Daerah Lampung juga Duta Bahasa Lampung sebagai representasi generasi muda.

Hadir mewakili Gamolan Institute Lampung Diandra Natakembahang adoq Batin Budaya Poerba penggiat Budaya & Bahasa Lampung yang juga dikenal sebagai Penyair dan Jurnalis, kemudian Novel Sanggem adoq Pengiran Mustika seorang aktivis, politisi, yang juga putri seorang Penyimbang, dan Andi Wijaya adoq Layang Marga Batin seorang pelaku Budaya dan seniman Lampung. Diundang sebagai kontributor dalam Lokakarya ini ketiganya mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Balai Bahasa Lampung dalam mengidentifikasi dan collecting kosakata Bahasa Lampung sebagai upaya bagi merevitalisasi Bahasa Lampung sebagai salah satu pilar utama dari Peradaban Lampung.

Namun demikian ketiganya menambahkan masih ada banyak pekerjaan rumah bagi Balai Bahasa Lampung dan juga stake holder dalam pelestarian Bahasa & Aksara Lampung ini. Hal hal yang harus diperhatikan adalah otentifikasi kosakata Lampung dalam pengumpulan dan penyusunan kosakata Lampung itu sendiri, kemudian otentifikasi sebaran penutur Bahasa Lampung kaitannya dengan dialek juga sub dialeknya, perlunya pelibatan penutur jati dari setiap sub dialek Bahasa Lampung, diperlukan juga peran strategis Kantor Bahasa Lampung dalam mengelaborasi beragam media bagi pengaplikasian Bahasa Lampung seperti media broadcast Televisi dan Radio, juga media lainnya seperti media cetak dan reklame, dan yang tak kalah pentingnya adalah adanya kamus dalam dua dialek yaitu dialek Api dan dialek Nyow, mengingat bahwa diferensiasi antara kedua dialek ini dengan segala kekayaan idiom dan kosakatanya.

Penulis : Diandra Natakembahang

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.