Badan Kesbangpol Kabupaten Bungo Gandeng Badan Kesbangpol Provinsi Jambi Sosialisasi Bahaya Radikalisme -Terorisme

Bungo, Jambi, Sumatera376 Dilihat

Badan Kesbangpol Kabupaten Bungo Gandeng Badan Kesbangpol Provinsi Jambi Sosialisasi Bahaya Radikalisme -Terorisme

Bungo, medianasional.id- Badan Kesbangpol Kabupaten Bungo bersama Badan Kesbangpol Provinsi Jambi gelar Sosialisasi Bahaya Radikalisme -Terorisme di kalangan Mahasiswa, Tenaga Pendidik dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Bungo, Rabu (24/05).

ADVERTISEMENT

“Untuk kita ketahui bersama radikalisme adalah keyakinan bahwa harus ada perubahan sosial atau politik yang besar atau ekstrem dan terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan politik); praktik tindakan teror. Oleh sebab itu Badan Kesbangpol kabupaten Bungo besama Badan Kesbangpol Provinsi Jambi mengadakan sosialisasi akan bahaya radikalisme dan terorisme di kalangan mahasiswa dan tenaga kependidikan dan tokoh masyarakat di kabupaten bungo, yang dilakukan di Ruang Cempaka Kuning Kantor Bappeda Kabupaten Bungo,” kata Zainadi.

Ditambahkan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bungo Zainadi S Pd MM mengucapkan syukur karena dapat bertemu dan berkumpul di suasana yang berbahagia ini dalam rangka mengadakan sosialisasi bahaya radikalisme dan terorisme.

“Pertama saya mengucapkan terimakasih kepada Kesbangpol Pemprov Jambi ataupun yang mewakili Bapak Qamaruz Zaman SE MM
telah menyelenggarakan acara ini
bahwasanya kedepannya kita akan mengadakan pesta demokrasi Pemilu dan Pilpres,”tambah Zainadi lagi.

Tentunya kita ketahui bahwasanya menjelang pesta demokrasi ini antara tim satu dengan tim yang lain sudah mulai ada membuat hal hal yang berbeda pendapat,”jelasnya.

Tugas kita khusus Kabupaten Bungo kami sampaikan sampai Alhamdulillah, saat ini aman nyaman dan damai, ini akan kami jaga sampai selanjutnya sampai tahapan-tahapan selanjutnya,”terang Zainadi.

Memang apa disampaikan oleh laporan dari Kesbangpol Provinsi Jambi bahwasanya Jambi itu nomor dua radikalisme di Indonesia dan Bungo salah satu yang termasuk yang pendukung paling tinggi dengan jumlah 16 orang, 4 orang ada di kabupaten Bungo. Kita ketahui bahwasanya mohon maaf beberapa tahun yang lalu ada kejadian tragedi yang tepatnya ada di kabupaten Damasraya, Sumbar
telah diselidiki ternyata ada dari rekan rekan kita yang ada yang bertempat tinggal di kabupaten Bungo dan berikutnya adalagi kejadian semacam separatisme yang Alhamdulillah juga hadir di tempat kita ini dan beliau juga telah kembali ke NKRI seratus persen,”papar Zainadi.

Mungkin masih ada orang-orang yang ingin menjatuhkan dan menggagalkan yang diambil pemerintah pusat atau daerah.

Kami di Kabupaten Bungo telah membuat langkah langkah untuk pencegahan diantaranya berkoordinasi dengan unsur Forkopimda selalu berkoordinasi dengan Densus Polres Bungo dengan Kodim, kasi intel Dandim kami selalu berkoordinasi kalau ada hal hal yang terkait, mohon maaf saya juga baru delapan hari di Kesbangpol dulunya di Kominfo tetapi kami akan terus dan selalu berkoordinasi dengan mereka, kalau di bungo ada group nya juga, begitu ada hal kejadian disitulah kami berkoordinasi,”tuturnya.

Alhamdulillah selama ini tidak ada hal hal yang tidak kami inginkan atau radikalisme, kemudian tentunya kami juga berupaya melakukan kegiatan pemantauan dan pengawasan oleh tim Konirda bungo yang terdiri dari Kesbangpol, densus 88 bungo, kodim, intelkam polres bungo, 0416 Bute dan lain sebagainya. Disitu kami selalu berusaha, selalu bergerak dan melakukan memantau hal hal yang terjadi di tengah masyarakat.

Kadis Kesbangpol juga mengatakan kepada Kesbangpol Pemprov bahasanya mengenai batas provinsi dengan Sumbar, Alhamdulillah sudah
Selesai berdasarkan Permendagri nomor 66 tahun 2022 telah dibuat titik koordinat nya, begitu juga batas bungo dengan tebo, bungo dengan Merangin juga sudah selesai, dan akan dilanjutkan konflik batas kecamatan dan juga desanya karena kalau di kecamatan belum ada yang betul betul dapat SK nya dan agak sulit untuk masalah batas ini, ke depannya tentunya batas batas ini antara kecamatan ataupun desa akan kita selesaikan.

Kemudian kami akan melakukan pembinaan terhadap Napiter (Napi Terorisme) berkerjasama dengan pemerintah provinsi sesuai dengan skill dan kemampuan dari Napiter tersebut,”tutup Zainadi S Pd MM. (fa)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.