Ali BD: Kerukunan Beragama di Nusa Tenggara Barat Harus Kuat

Lombok Tengah, redaksimedinas.com – Bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Barat Ali Bin Dachlan datang ke Lombok Tengah guna menghadiri keinginan warga Desa Aikmual, Kecamatan Praya, Lombok Tengah yang ingin bertemu dengannya. Di sini, orang nomor satu di Lombok Timur menekankan soal kerukunan beragama.
Di Nusa Tenggara Barat itu sendiri memang tidak dipungkiri memiliki beragam agama mulai dari agama Islam sebanyak 96,47 %, Hindu 2,62 %, Buddha 0,32 %, lalu Kristen Protestan sebanyak 0,31 %, serta Katolik 0,20 %.

ADVERTISEMENT

Meskipun pria yang akrab disapa Ali BD ini beragama Muslim, namun dirinya meminta kepada masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk selalu menjaga kerukunan beragama.
“Agama merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki fungsi untuk mempersatukan perbedaan sehingga memiliki satu kesatuan, jangan memandang dari satu sisi yang berbeda. Pasalnya, di mata Tuhan semua sama maka kerukunan beragama di Nusa Tenggara Barat harus kuat,” bebernya di Datuk Lopan Center, Desa Aikmual, Kecamatan Praya, Lombok Tengah, Minggu (25/3/2018).

Dirinya berpesan agar seluruh masyarakat di Nusa Tenggara Barat harus mempunyai rasa bersyukur, meskipun Nusa Tenggara Barat adalah pulau yang kecil akan tetapi memiliki kerukunan beragama yang cukup kuat.
“Sebagai warga negara Indonesia, kita harus bangga terhadap Nusa Tenggara Barat itu sendiri, di mana dasar satu bangsa bisa maju adalah mengenali negara kita sendiri termasuk mengenali Nusa Tenggara Barat,” paparnya.

Dengan menjaga kerukunan beragama, maka Ali Bin Dachlan meyakini Nusa Tenggara Barat bisa menjadi contoh buat wilayah di Tanah Air lainnya. Terlebih, melalui menjaga kerukunan beragama maka persatuan dan kesatuan di Indonesia akan semakin terjaga dengan baik.

“Meski Nusa Tenggara Barat sedang ramai dengan Pilkada, namun jangan sampai memecah belah. Jadilah satu kesatuan karena ini tertuang di semua agama termasuk agama Islam,” lanjutnya tersenyum.

Baginya, dengan menjaga kerukunan beragama maka segala persoalan akan mudah terselesaikan dengan baik, yakni dengan jalan bermusyawarah. Oleh karenanya, persatuan dan kesatuan harus terjaga dengan benar. Tak itu saja, dirinya juga meminta kepada masyarakat agar menanamkan kebhinnekaan di dalam diri masyarakat.

Ali Bin Dachlan merasa melalui cara ini maka ketulusan dan keikhlasan dalam diri serta jiwa masyarakat akan tumbuh dengan sendirinya. Tak ketinggalan, masyarakat juga harus memperkaya dirinya dengan ilmu pengetahuan sehingga kecerdasan di masyarakat akan lebih baik.

“Banyak negara yang sedang bertempur, tetapi hal ini tidak terjadi di Indonesia. Mengapa demikian? Karena masyarakat Indonesia memiliki rasa cinta yang baik dalam menjaga kerukunan umat beragama. Akan semakin lebih baik, bila seluruh masyarakat di Indonesia juga kaya pengetahuan sehingga tidak menjadi masyarakat bodoh yang mudah ditipu,” tambahnya.

Lantas, bagaimana masyarakat bisa menjaga kerukunan beragama dengan baik di Indonesia? “Kehadiran dari tuan guru, kyai, atau para ulama di agama Muslim, kemudian adanya para pendeta di Kristen Protestan, pastor di Katolik, Biksu di Budha, serta pedanda di Hindhu bisa menjadikan berkat buat masyarakat di Indonesia karena memberikan pengetahuan yang baik dari sisi agama. Dari sinilah, rasa keikhlasan dan ketulusan bisa terpenuhi dalam jiwa masyarakat,” pungkasnya. (Hrw)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.