Alasan Tidak Masuk Akal, ASN Terancam Kena Sanksi

Batang, Jawa Tengah66 Dilihat
Gambar: Bupati Batang Wihaji bersama dengan Wakil Bupati usai melaksanakan apel akbar di lanjutkan berjabat tangan dengan ASN se Kabupaten Batang di halaman pendopo kabupaten Batang Kamis ( 21/6/18).

 

Batang, medianasional.id – Usai menjalankan libur panjang hari lebaran Idul Fitri 1439 H tahun 2018, ASN ( Aparatur Sipil Negara ) Pemerintah Kabupaten Batang mulai melakukan aktifitas kembali seperti biasa, masuk kerja. Kamis, 21/6/2018.

ADVERTISEMENT

Hari pertama masuk kerja setelah sekian hari lamanya berlibur kini Pemkab Batang menggelar apel akbar yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Batang, bertindak sebagai pembina apel Bupati Wihaji tampak pula Wakil Bupati Suyono, Sekda Batang Nasikhin, Kepala OPD ( Organisasi Peramgkat Daerah ) dan diikuti oleh ribuan ASN seluruh OPD se Kabupaten Batang.

“Sebelum lebaran sudah kami ingatkan kepada ASN, Jangan ada yang memperpanjang cuti kecuali sakit, kita maklumi, ” kata Wihaji

Ia juga menegaskan bahwa hari pertama masuk kerja semua ASN wajib hadir masuk kerja, dan langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat, apabila ada yan tidak masuk kerja tanpa alasan akan didata dan segera laporkan.

“Akan kita panggil ASN yang memperpanjang cuti dan ASN yang tidak masuk di hari pertama kerja akan kita berikan sanksi sesuai peraturannya,” tegas Wihaji

Dikatakan, kalau kita lihat kehadiran ASN di apel akbar hampir semuanya berangkat, mungkin hanya satu dua saja yang tidak berangkat. Tetapi akan tetap kita tunggu secepatnya laporan dari semua masing – masing OPD.

” Bagi ASN yang memperpanjang cuti dengan alasan yang kuat akan kita maklumi seperti sakit, tapi kalau memang sehat tapi tidak berangkat kita tegas berikan sanksi,” jelas Wihaji

Dalam kesempatan tersebut Wihaji juga meminta maaf kepada ASN terkait dengan Tunjangan Hari Raya yang berbasis TPP ( Tunjangan Peningkatan Penghasilan ) yang dalam perintahnya di ambilkan dari uang darurat, namun uang darurat peruntukannya harus jelas.

” Saya tidak berani mencairkan karena peruntukannya harus jelas, dan karena kemampuan keuangan daerah tidak ada atau belum mampu,” jelasnya

Reporter : Puji Leksono
Editor      : Abu Bakar Sidik

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.