Wonosobo57 Dilihat

Wonosobo, medianasional.id – Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Wonosobo membacakan pernyataan sikap atas tertembaknya kader Muhammadiyah di Sulawesi Tenggara saat akasi menentang RUU KPK dan RUU KUHP yang mengakibatkan meninggal dunia. Pernyataan sikap dibacakan di masjid Al Arqom tepat setalah sholat Isya berjamaah dan sholat Gaib untuk Randi, kader IMM yang tertembak oleh aparat.

ADVERTISEMENT

Pernyataan sikap ini, bentuk solidaritas AMM Wonsobo atas meninggalnya saudara Randi di Sulawesi Tenggara dan beberapa korban yang terluka bahkan meninggal akibat refresifitas aparat kepolisian. Turut hadir dalam kesempatan ini bapak Abdul Waras selaku Kapolres Wonosobo dan Ayahanda Bambang WEN, selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonosobo.

Pernyataan sikap dibacakan oleh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sunarno Eko Supranoto didampingi pimpinan Tapak Suci Putra Muhammadiyah, Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah, dan Komandan KOKAM Wonosobo. Dalam sambutannya Sunarno Eko menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian ini dan mengecam keras tindakan refresif aparat dalam mengamankan aksi mahasiswa di Kendari dan berbagai tempat lainnya di Indonesia yang menyebabkan meninggalnya beberapa peserta aksi dan banyak yang mengalami luka-luka. Secara tertulis pernyataan sikap diberikan kepada Kapolres Wonosobo.

Abdul Waras, penerima pernyataan sikap AMM selaku Kapolres Wonosobo dalam sambutannya menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya saudara Randi selau kader IMM, beliau berjanji akan menyampaikan sikap dari Angkatan Muda Muhammadiyah kepada struktur yang lebih tinggi untuk disampaikan kepada kapolri. Selain itu, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada AMM yang telah bersikap santun dan menjaga kondusfitas Wonosobo dalam menyikapi kejadian tersebut.

Ucapan belasungkawa juga datang dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonosobo Bambang WEN atas meninggalnya salah satu kader Muhammadiyah. Ia berharap agar kejadian ini tidak lagi terulang di seluruh Indonesia. Ia meminta kepada aparat kepolisian untuk tidak mengdepankan tindakan-tindakan refresif dalam melayani kasi mahasiswa.

Seperti yang kita ketahui dalam beberapa hari terkahir ini, demonstrasi secara serentak terjadi di penjuru Indonesia dalam rangka memprotes pengesahan berbagai undang-undang dan juga beberapa kasus seperti Papua dan kebakaran hutan. Kejadian ini diharapakan tidak memandikan Indonesia menadi Negara yang anti kritik dan mengedepankan kekerasan dalam menyikapi berbagai hal.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh imam masjid Al Arqom komplek SMA Muhammadiyah Wonsosbo.

Rilis : Andika

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.