Peringati Hari Lahir Bung Karno, DPC-PDIP Pemalang Potong Tumpeng

Pemalang154 Dilihat

Pemalang, Medianasional.id – Tepat pada hari ini 119 tahun lalu dikala bumi pertiwi masih dibawah kolonialisme Belanda, lahirlah sosok besar yang kemudian hari memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno.

Soekarno yang semasa kecil diilhami sang bunda dengan sebutan “Putra Sang Fajar” lahir pada tanggal 6 Juni 1901.

Maka dari itu untuk memperingati hari kelahiran Putra Sang Fajar, DPC-PDI Perjuangan Pemalang menggelar doa bersama dan pemotongan tumpeng dengan tokoh lintas agama, Sabtu, (6/6/2020) di aula Kantor DPC-PDI Perjuangan Pemalang, Jalan Jenderal Sudirman.

Kegiatan pemotongan tumpeng ini dipimpin oleh Ketua DPC-PDIP H Junaedi, Wakil Ketua HM Agus Sukoco, dan Bendahara Martono. Hadir juga seluruh fungsionaris dan pengurus DPC PDIP, serta tokoh lintas agama.

Junaedi yang juga selaku Bupati Pemalang mengatakan, dalam peringatan bulan Bung Karno ini, sebagai kader partai PDI Perjuangan harus bisa meneruskan cita cita Bungkarno yang belum terselesaikan, terlebih saat pandemi virus covid-19 ini, semua harus bergandeng tangan untuk memutus mata rantai virus Covid-19 agar lenyap dari ibu Pertiwi ini.

“Kita harus menjunjung tinggi apa yang telah diperbuat oleh bungkarno, dan untuk yang belum terselesaikan, mari kita semua wajib menyelesaikannya dengan kiprah yang baik,” kata Junaedi.

Kegiatan pemotongan tumpeng ini dipimpin oleh Ketua DPC-PDIP Junaedi, Wakil Ketua Agus Sukoco, dan Bendahara Martono. Hadir juga seluruh fungsionaris dan pengurus DPC PDIP, serta tokoh lintas agama.

Dalam acara itu Junaedi juga berpesan, sebagai fungsionaris PDI Perjuangan harus senantiasa mendoakan melalu peringatan bulan ini.

Junaidi juga mengajak semua elemen masyarakat agar mendukung Pilkada yang akan dilaksanakan pada 9 Desember 2020, dengan tahapan akan dimulai 15 Juni 2020. Meski begitu, dihimbau agar semua elemen tetap harus mematuhi protokol kesehatan mengingat Pilkada kali ini masih pada pandemi virus covid-19.

“Mengingat Pilkada nanti masih pandemi virus Corona , sehingga mekanisme pilkada ada sedikit perubahan diantaranya ditambahnya tempat pemungutan suara, dan mengurangi jumlah pemilih pada setiap tempat pemungutan suara. Jadi yang misal ya per-TPS 800 orang bisa menjadi 500 orang per-TPS,” kata Junaedi. (Eriko GD)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.