WSBK Lancar, Pemilik Lahan: “Bayar dulu Lahan Kami Pak”

Lombok Tengah, medianasional.id – Pagelaran ajang Internasional MotoGp di Mandalika sebagai suatu kebanggaan Indonesia baik itu di wilayah NTB menjadi tuan rumah. Namun saat hari pertama berlangsung WSBK kini diwarnai sejumlah warga pemilik lahan di Sirkuit Mandalika melakukan aksi Demo sebab lahannya belum dipenuhi oleh ITDC. (20/11).

sejumlah warga lahannya merasa di caplok sehingga menggelar spanduk di depan Sirkuit Mandalika dikarenakan lahannya belum mendapatkan ganti rugi yang kini jadi sirkuit balap Internasional.

Sesuai perintah Presiden Joko widodo saat Kunjungan Kerja meresmikan Sirkuit Mandalika, warga mendesak untuk meminta ganti rugi atas lahannya belum dibayar.

dikutip dari lomboktren.com, Jubir Tim Pejuang Tanah Mandalika Muhammad Syamsul Qomar (MSQ) kepada media , Jumat (19/11/2021) mengatakan
sebanyak 12 orang saat ini belum tuntas dan belum menerima pembayaran gati rugi pengembang bahkan dilakukan land clearing BUMN ini mengatakan akan menyelesaikan semua pembayaran sambil proses clearing di lakukan.

1. Fathur Rahman (Amak Timan/H.Timan
2.Sibawaih
3. Mangim
4. Amak Layar
5. Mulahir Alm dalam hal ini diajukan oleh Sudiarto sebagai ahli waris
6. Batin (Dirate)
7. Senim
8. Sumiati
9. Comek
10. Samiun
11. Amak Bengkok
12. Gede Sakit

“Ternyata sampai dengan diresmikan sirkuit oleh presiden pembayaran yang ditunggu-tunggu tidak kunjung ada. Ini bentuk pembodohan dan tidak bisa dibiarkan sehingga wajar warga melakukan aksi-aksi spontan dan saya yakin mereka tidak akan berhenti sampai pihak yang berkaitan memenuhi tuntutan mereka,” imbuhnya.

Ia mengatakan akan mendesak Gubernur segera membentuk tim yang melibatkan Pemprov dan Tim kuasa hukum juga pejuang lahan warga yang masih di kebiri haknya ini. Saya fikir langkah cepat Gubernur akan memberikan secercah harapan untuk warganya apalagi ia berkomitmen tidak boleh ada warga yang dirugikan jadi kita mengejar komitmennya itu untuk segera dijalankan,” cetusnya.

Jika tidak kata MSQ, maka perhelatan MotoGP yang menjadi inti dari dibangunnya sirkuit Mandalika ini tentu akan terancam bahkan bisa saja batal.

“Jangan salahkan masyarakat kehilangan kesabaran. Mereka tidak menuntut banyak tapi hanya diberikan hak-haknya saja. Mereka tidak mau menggangu jalannya event tapi hanya menyampaikan aspirasi ke pemimpin mereka itu,”Tutupnya (Aziz)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.