Workshop Sistem Tata Kelola Keuangan Desa, Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Purwokerto76 Dilihat

PURWOKERTO, medianasional.id – Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) Kabupaten Banyumas menyelenggarakan Workshop Sistem Tata Kelola Keuangan Desa Yang Partisipatif, Transparan dan Akuntabel Dengan Aplikasi Siskeudes Versi 2.0. Kegiatan yang mendatangkan seluruh Kepala Desa dan Camat se-Kabupaten Banyumas ini juga dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Banyumas, Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, serta narasumber kegiatan yang didatangkan oleh Dinsospermasdes.

ADVERTISEMENT

Pendopo Sipanji Banyumas dipilih sebagai tempat berlangsungnya kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (7/11/2019) pagi ini.

Kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu langkah untuk menciptakan transparansi khususnya tentang tata kelola keuangan desa yang nantinya bermuara pada berkurangnya angka kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri, khususnya di Kabupaten Banyumas.

Dalam sambutannya, Bupati Banyumas, Achmad Husein, menyoroti tentang kebiasaan masyarakat yang sering kali kurang jujur dan terus terang dalam memberikan data keluarganya kepada petugas.

“Masyarakat tidak mau jujur dan terus terang karena takut tidak dapat bantuan lagi” katanya.

Hal ini akan mempengaruhi akurasi data keadaan masyarakat secara pasti.

“Angka kemiskinan tidak akan turun, jawablah dengan jujur ketika ditanya” himbaunya.

Menurut Bupati, untuk menilai suatu keluarga masuk dalam kategori miskin juga dapat dilihat dari kalori yang dikonsumsi oleh keluarga tersebut. Untuk menaikan konsumsi kalori maka masyarakat harus sehat dan tidak sakit. Dengan tidak sakit maka masyarakat dapat mengkonsumi makanan dengan kalori tinggi yang digunakan untuk berolahraga dan bekerja. Dengan bekerja maka masyarakat diharapkan akan menjadi masyarakat yang tidak masuk dalam kategori miskin.

Selain hal diatas, Bupati juga menyampaikan tentang pengelolaan sampah di desa. Bupati menyampaikan agar sampah harus sudah dikelola di tiap desa di Banyumas.

“Sampah jangan sampai keluar dari desa masing-masing. Sampah organik dapat dikelola dengan pakan magot,” tambahnya.

Disampaikan pula bahwa sampah kantong plastik yang telah dicacah dapat digunakan sebagai bahan campuran pembuatan aspal sehingga sampah kantong plastik yang telah dicacah dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat karena pemerintah akan membeli hasil limbah tersebut dengan harga sekitar Rp. 8.000,-/Kg.

Berkenaan dengan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), Bupati berharap agar para Kepala Desa mematuhi Petunjuk Teknis (Juknis) dan prioritas pertanggungjawaban keuangan desa.

“Lakukan mana yang boleh dan tidak boleh, tertib administrasi dan ikuti aturan yang ada” pesannya.

Kegiatan menghadirkan nara sumber dari Ditjen Bina Pemdes Kementerian Dalam Negeri RI dan Kepala BPKP Perwakilan Jawa Tengah.

Sebagai pemateri pertama, Shandra, Kasi Perencanaan dan Anggaran Dit Fasilitasi Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemdes Ditjen Bina Pemdes Kementerian Dalam Negeri RI, memberikan materi tentang Pengelolaan Keuangan Desa berdasarkan Permendagri 20/2018.

Selanjutnya sebagai pemateri kedua, Salamat Simanullang, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah, memberikan materi tentang Pengawalan Akuntabilitas Keuangan Desa.

Kontributor : Parsito

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.